Rabu, 23 Januari 2013

Logo PSISPersatuan Sepak Bola Indonesia Semarang atau PSIS adalah klub sepak bola yang bermarkas di kota Semarang, Indonesia dengan markas Stadion Jatidiri Semarang. Julukan klub ini adalah "Laskar Mahesa Jenar".
PSIS tercatat pernah menjuarai Liga Perserikatan dan Divisi Utama Liga Indonesia masing-masing satu kali.
Sejarah tim sepak bola kota Semarang telah berlangsung sejak lama ketika kota ini masih berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial. Yang pertama tercatat adalah team sepak bola UNION yang berdiri tanggal 2 Juli 1911. UNION sendiri hanyalah sebutan bagi tim dengan nama Tionghoa Hoa Yoe Hwee Koan. Tim ini mendapatkan hak rechspersoon tahun 1917 dari pemerintah kolonial.
Selanjutnya ada pula tim bernama Comite Kampioens-wedstrijden Tionghoa (CKTH) dengan gedung olahraga di wilayah Seteran. Pada tahun 1926 tim ini berubah nama menjadi Hwa Nan Voetbalbond (HNV). Tercatat klub Hwa Nan ini bahkan telah melakukan pertandingan eksibisi dengan klub luar negeri asal Taiwan, Loh Hua Team Voetbalbond.
Di kalangan pendukung pribumi, perkumpulan yang menonjol adalah Tots Ons Doel (TOD) yang didirikan pada 23 Mei 1928, bermarkas di Tanggul Kalibuntang (sekarang Jl. Dr. Cipto). Dalam perjalanannya Tots Ons Doel berganti nama menjadi PS. Sport Stal Spieren (SSS). PS SSS inilah yang kemudian menjadi cikal bakal PSIS. Pada tahun 1930 team ini berganti nama menjadi Voetbalbond Indonesia Semarang (VIS) yang berlatih di lapangan Karimata Timur.
Setelah PSSI lahir pada 19 April 1930, Voetbalbond Indonesia Semarang berganti nama penjadi Persatuan Sepak bola Indonesia Semarang (PSIS) yang beranggotakan klub sepak bola Romeo, PSKM, REA, MAS, PKVI, Naga, RIM, RDS dan SSS sendiri. Adapun nama klub SSS kemudian berganti menjadi berbahasa Indonesia, Sport Supaya Sehat, sampai sekarang.
Pada saat ini PSIS berlaga di kompetisi divisi utama PSSI atau kasta level 2 setelah Indonesian Premier League (IPL).
sejarah supporter PSIS

SEJARAH PERJALANAN SNEX


Dalam perjalanan SNEX sebagai sebuah organisasi supporter militan PSIS selain struktur organisasi resmi yang ada yaitu PP, Korwil, Korcab dan Korkel masih ada dinamika lain oleh anggota SNEX yang juga diakui yaitu komunitas. Komunitas di dalam SNEX seakan menjadi warna tersendiri dan makin mempercantik organisasi. Diantara komunitas yang telah eksis terlebih dahulu antara lain : Es Cong Yang 3 Rasa, Garis Keras Mlatibaru, AA Gym Gayamsari, Capelo Pedurungan, Tipe-X Pedurungan, Snexwoman, GAM Mangkang, Pantura Mania, Setan Laut Bon Harjo, Pacinko Tanah Mas, Militan Ikan Bakar Jimbaran, Snex Parkiran, Kaliber Kaligawe, dan masih banyak lagi. Komunitas pun menjadi saluran alternatif untuk berkumpul baik karena letak wilayah yang sama maupun kesamaan hobi atau tujuan. Komunitas yang ada di SNEX makin hari makin bertambah dan menjadi salah satu unsur yang mendorong organisasi SNEX menjadi semakin besar dan berkibar. Komunitas-komunitas barupun bermunculan medio Maret-April 2008 diantaranya adalah Semarang Extreme Futsal Community (SEFC), Komunitas Diskusi SneX (Komdis SNEX) dan pemilik resmi blog ini Semarang Extreme Cyber Community (SECC). Dari banyak komunitas di SNEX tersebut tercetus ide untuk dapat mewadahi komunitas-komunitas yang ada dengan satu tujuan yang sama yaitu agar SNEX menjadi makin besar, berkibar serta makin maju (kayaknya idealis banget...... diukur darimana tuh?). Salah satu nama yang mengerucut adalah Semarang Extreme Community yaitu suatu konsep yang digagas oleh sebagai tempat bagi komunitas yang ada untuk dapat saling berkomunikasi serta dapat terarah dalam mendukung SNEX maupun PSIS, dengan pemikiran bahwa komunitas yang ada di SNEX belum diwadahi atau belum dapat ditampung dan diakomodasi didalam struktur organisasi SNEX meski secara resmi diakui sebagai bagian dari Keluarga Besar Supporter Semarang Extreme. Bahkan didalam AD/ART SNEX pun komunitas tidak tercantum sebagai bagian dari struktur organisasi sehingga ketika ada Rapat Pleno bahkan Kongres sekalipun keberadaan komunitas seakan tidak terakomodir ataupun tersentuh, walaupun sesungguhnya komunitas sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung ikut berperan dalam memajukan dan membesarkan SNEX. Sehingga atas kesadaran akan pentingnya suatu komunitas yang terwadahi, yang sudah tentu sengan sendirinya SNEX akan bergaya eh...salah maksudnya berjaya.
dan SELAMAT BERGABUNG DI SEMARANG EXTREME COMMUNITY

Sejarah Panser Biru


Gedung berlian dan tragedi Manahan mempunyai arti yang sangat penting bagi lahirnya Panser Biru.Di dua tempat itulah awal mula terbesit untuk membentuk organisasi suporter atraktif pertama di Semarang bernama Panser Biru. Tragedi Manahan telah menjadi spirit bagi cah-cah Semarang untuk membentuk suatu kelompok organisasi supporter yang atraktif dan kreatif,maklum saja tragedi Manahan selain membuat banyak jatuhnya korban secara fisik tetapi juga secara psikis karena terdegradasinya PSIS ke Divisi 1 untuk pertama kalinya selama Ligina digulirkan.
Diawali dengan bertemunya sekitar 15 orang gila bola di Gedung Berlian JL.Pahlawan Semarang ,mereka mulai membicarakan embrio terbentuknya suatu kumpulan supporter yang terorganisir, mereka adalah Ari Sudrajat, Arief Pamungkas, Beny Setyawan, Miko, Duryanto“pesek”, Djoened, Dody, Oky, Ibnu, Sastono, Bayu, Aris, Nevo, Agus, Arief. Dari situ terbentuklah nama “Forum Peduli PSIS”, dan nahkoda sementara dipegang oleh Duryanto “Pesek”. Lambat laun tiap minggu secara kontinyu pertemuan terus diadakan di Stadion Tri Lomba Juang Mugas Semarang. Tanggal 22 Oktober 2000 pertemuan pertamanya diikuti hanya oleh 20 orang saja.Selanjutnya pertemuan kedua tanggal 29 Oktober 2000 diikuti oleh 35 orang,dan finalnya tanggal 5 November 2000 pertemuan yang ke 4 berhasil diikuti oleh 75 orang yang secara aklamasi fans PSIS yang berkeumpul ini sudah mulai mencari nama yang pantas disandang oleh organisasi yang akan dibentuk ini.Ada usulan nama Fan Bos ( Fans Bocah Semarang ) yang diusulkan oleh anak-anak Semarang Selatan, Pasukan Suporter Semarang-Biru ( Panser Biru ) oleh Sdr Beny Setyawan, Bosnia

 ( Bocah Semarang Mania ) yang disuarakan Anak Banyumanik, SAS, Bocah Semarang ( Bocas ), Tiffosi, dan masih banyak lagi. Selain itu sejumlah lagu juga telah diusulkan untuk dinyanyikan apabila PSIS sedang berlaga di stadion. Aklamsi akhirnya membuktikan kalau nama Panser Biru karya Sdr Beny Setyawan banyak mendapat suara dari fans PSIS sehingga sejak saat itu dipilihlah nama Panser Biru menjadi nama organisasi supporter sepakbola baru Semarang.
Semangat anak-anak Semarangpun mulia berkobar-kobar menyambut terbentuknya organisasi baru PSIS ini layaknya api yang membara. Puncaknya tanggal 1 Desember 2000 pada saat latihan perdana PSIS di stadion Jatidiri yang akan mempersiapkan diri berlaga di divisi 1 liga Indonesia ,Panser Biru mulai beraksi untuk pertama kalinya di depan publik . Segala gerakan,tarian serta yel-yel atraktif mulai diperlihatkan secara menarik.Nuansa tersebut sebelumnya belum pernah ada di dalam stadion.Para pecinta PSIS pun yang sedang melihat latihan banyak yang terperangah melihat ada “sesuatu” yang baru di tengah-tengah mereka.Gelora anak Panser tak hanya sampai di sini saja,tetapi terus berlanjut dari tiap pertandingan ke pertandigan kandang maupun tandang PSIS.Nah,setelah melalui proses yang panjang akhirnya tanggal 25 Maret 2001 nama besar Panser Biru dideklarasikan sebagai organisasi supporter pertama PSIS yang mengusung kreatifitas dan atraktifitas di komplek GOR Tri Lomba Juang Mugas Semarang yang juga dihadiri kurang lebih 5000 orang simpatisan.

Kini Panser Biru telah memasuki usia matangnya yang ke-7 di tahun 2008 ini. Pasang surut,terpuruk dan jaya,senang maupun susah,sehat dan sakitnya Panser sudah banyak dirasakan kelompok ini.Ya, sekali lagi semangat satu Semarang satu yang digelorakan dari dulu hingga kini masih terus dipegang serta dihayati oleh semua anggota dengan satu tujuan tentunya yaitu mendukung PSIS menjadi klub sepakbola terbaik di kasta tertinggi kancah persepakbolaan Indonesia. Bravo PSIS, Bravo Panser Biru !!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar