tag:blogger.com,1999:blog-59059334440584429442024-03-21T10:31:58.609-07:00SEJARAH TIM&SUPPORTER BOLAAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-5905933444058442944.post-51267726024046456052013-01-23T23:50:00.002-08:002013-01-23T23:50:46.514-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<img src="http://usermedia.viva.co.id/vivabola/vbola_team/medium/1346529394_tdtetltttrtatst_tstitdtotatrtjtot.jpg" title="Deltras" />SEJARAH<br />
Saat didirikan tahun 1989 klub ini bernama Gelora Dewata 89 dengan
markas di Bali. Tahun 2001 seiring perpindahannya ke Sidoarjo kembali
berganti nama menjadi Gelora Putra Delta. Beberapa waktu kemudian nama
Delta Raya Sidoarjo atau lebih dikenal dengan nama Deltras ditetapkan
sebagai nama resmi klub yang juga memiliki julukan sebagai The Lobster. <br />
<br />
Deltras adalah juara terakhir kompetisi Piala Galatama tahun 1994 yang
saat itu masih bernama Gelora Dewata. Dari awal kompetisi Liga Indonesia
tahun 1994 Deltras muncul sebagai tim yang bisa dikatakan medioker.
Hingga akhirnya tahun 2008 pada saat kompetisi ISL (Liga Super
Indonesia) dimulai justru the Lobster degradasi ke Divisi Utama.<br />
<br />
Setahun bermain di kasta kedua Divisi Utama maka musim 2010/11 pasukan
the Lobster kembali promosi ke ISL bersama tiga klub lainnya yakni Semen
Padang dan Persibo Bojonegoro. Bahkan saat itu Manajemen Deltras
melakukan pembelian pemain-pemain asing maupun lokal yang sudah memiliki
nama seperti bek kawakan Marcio Souza dan pemain berpengalaman Danilo
Fernando hingga mantan bek Timnas Bejo Sugiantoro. Akan tetapi hingga
akhir musim Deltras adalah klub promosi dengan posisi terendah di
peringkat 13 klasemen akhir dan bahkan nyaris degradasi.<br />
<br />
Peluang itu tetap masih ada menjelang digulirkannya kompetisi sepakbola
nasional baru musim 2011/2012 di tangan PSSI yang sudah melakukan
reformasi. Nama Deltras tetap akan berada sebagai salah satu kontestan
disamping sudah dinyatakan lolos audit dan memenuhi syarat.<br />
sejarah supporter DELTRAS<br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<a href="http://suportermilitan.blogspot.com/2012/05/sejarah-berdirinya-delta-mania.html">SEJARAH BERDIRINYA DELTA MANIA</a>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvv_WAkP8z_rAYU2uF1Q3QChTEcomBVA7BJvVdrTcZAdlyZvSV6hRF4hEkUvP-xiIQ-pkoX6MgndbUFdu0dRCx-MUEFcQ1kEiO6gKR5zl4bdNNYGnXx34OqTiFgehkFwLulkWwCoqh1nU/s1600/deltras.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="129" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvv_WAkP8z_rAYU2uF1Q3QChTEcomBVA7BJvVdrTcZAdlyZvSV6hRF4hEkUvP-xiIQ-pkoX6MgndbUFdu0dRCx-MUEFcQ1kEiO6gKR5zl4bdNNYGnXx34OqTiFgehkFwLulkWwCoqh1nU/s320/deltras.jpg" width="320" /></a></span></div>
<br />
<span style="font-size: small;"><span>The Lobster Deltras Sidoarjo beruntung
mempunyai pendukung setia seperti Deltamania. Selain andal memompa
semangat dan rajin memberi masukan, Deltamania juga akrab dengan
kelompok suporter lain.</span></span>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span> </div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span>Deltamania berdiri tanggal 16 Februari
2001 yang dibidani oleh 5 orang gila bola, yaitu M. Hassanudin (Bob
Hasan), Reza Panggabean, Nur Wak, Budi Pamulung, dan juga Iwan
Sumantri. Deltamania lahir sebagai buntut dari pindahnya Gelora Dewata
(GeDe) Bali ke Sidoarjo dan berganti nama menjadi Gelora Putra Delta
(GPD). Pada awal kelahirannya, Deltamania menggunakan kostum kebesaran
Putih sebagai tanda pihak netral dalam kanca suporter di Jatim yang
telah muncul bermacam-macam corak warna. Aremania misalnya dengan
atribut biru warna khasnya, Bonekmania dengan corak hijau yang
melegenda, serta juga Ultrasmania dengan warna kuning.</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span> </div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span>Awalnya Deltamania kesulitan dalam
mencari anggota, disamping karena prestasi GPD waktu itu sedang
terpuruk dipapan bawah kompetisi, juga karena Sidoarjo merupakan basis
dari pendukung Persebaya atau yang dikenal dengan Bonekmania selama
bertahun-tahun.</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span> </div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span>Namun setelah ditengah kompetisi
prestasi GPD beranjak naik, maka perlahan-lahan banyak juga masyarakat
Sidoarjo yang tertarik untuk bergabung bersama Deltamania. Sampai pada
akhir musim jumlahnya sungguh diluar dugaan banyaknya seiring dengan
lolosnya GPD dari lubang jarum degradasi ke Divisi I. Pada musim
kompetisi tahun 2002 Deltamania berganti warna kebesaran menjadi merah
mengikuti corak kostum GPD. Jumlahnya pun makin bertanbah banyak.</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span> </div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLMPAN7hjZBIOxGDTAKFqP7FKX9NQ1ytItCsaBPSZK6VAeINWTidT4dNnfXa80VDlaoKcSuF9nPNYC3R3YNBlzy8kM_3z-wb8RoWmU7N73tsMX_d3mDP79SdvoyWwvt_8KODGmqiFtMp4/s1600/149817_1324134883027_1820534412_607276_6372564_n.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLMPAN7hjZBIOxGDTAKFqP7FKX9NQ1ytItCsaBPSZK6VAeINWTidT4dNnfXa80VDlaoKcSuF9nPNYC3R3YNBlzy8kM_3z-wb8RoWmU7N73tsMX_d3mDP79SdvoyWwvt_8KODGmqiFtMp4/s320/149817_1324134883027_1820534412_607276_6372564_n.jpg" width="320" /></a></span><span>Jumlah
yang begitu banyak semakin menggelembung ketika musim kompetisi 2003
mulai bergulir. Hal itu dipicu oleh prestasi bagus GPD yang telah
berganti nama menjadi Deltras Sidoarjo setelah dibeli oleh Pemkab
Sidoarjo diawal musim. Disamping itu juga karena materi pemain Deltras
di musim itu layak disebut sebagai yang terbaik dalam sejarah
berdirinya GPD atau Deltras. Siapa yang tidak mengenal sosok Budi
Sudarsono di sektor depan Deltras, I Putu Gede sebagai kapten
kesebelasan, serta duo bek sayap Anang Ma’ruf di kanan dan Isdiantono
di kiri, Serta Agung Prasetyo di bawah mistar gawang. Semua itu masih
ditopang oleh trio pemain asing yang berkualitas, Adolfo Souza dengan
goyang sambanya di sektor depan bersama Jean Michel Babouaken serta
Eduardo Chacon di barisan belakang. Prestasi Deltras waktu itu
sangatlah bagus, bahkan sempat menguasai puncak klesemen sementara.</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span> </div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span>Namun sayang prestasi itu tidak
berlanjut sampai akhir musim, sehingga animo besar Deltamania itu pun
perlahan-lahan mulai menyurut. Hal itu terus terjadi dimusim 2004,
2005, dan juga musim 2006 yang menandai sebagai musim suram Deltras
Sidoarjo di kanca Divisi Utama Liga Indonesia. Dalam musim-musim itu
Deltras berturut-turut lolos dari lubang degradasi berkat kebijakan
dari PSSI.</span></span></div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span> </div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span>Pada musim 2007 animo Deltamania untuk
datang ke stadion mulai beranjak naik seiring dengan membaiknya
prestasi Deltras. Dengan diperkuat duo Argentina dilini tengah, yaitu
Jose Sebastian Vasquez dan Claudio Damian Pronetto, Deltras mampu
bertahan di papan atas Divisi Utama Liga Indonesia sepanjar musim 2007
berlangsung. Semua itu berimbas dengan lolosnya Deltras ke babak 8
besar untuk pertama kalinya.</span></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905933444058442944.post-83657667770659992392013-01-23T23:44:00.003-08:002013-01-23T23:44:36.310-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu9QCQsj_gKszXJARUUwCeIM_dPGYxo0mdOHga_1I7LkZpGtOEsW1Li8rYG049er5wcxfsKKCQe0jU5pwyNHRN9xWbwJj98514wMB3SztIbKIqE1W6_47Qjgp5w_fB4mMm4f-poNdR9ddz/s1600/PSIM.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu9QCQsj_gKszXJARUUwCeIM_dPGYxo0mdOHga_1I7LkZpGtOEsW1Li8rYG049er5wcxfsKKCQe0jU5pwyNHRN9xWbwJj98514wMB3SztIbKIqE1W6_47Qjgp5w_fB4mMm4f-poNdR9ddz/s1600/PSIM.png" /></a></div>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span></h2>
Sejarah terbentuknya PSIM dimulai pada tanggal 5 September 1929
dengan lahirnya organisasi sepak bola yang diberi nama Perserikatan
Sepak Raga Mataram atau disingkat PSM. Nama Mataram digunakan karena
Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram. Kemudian pada tanggal 27
Juli 1930 nama PSM diubah menjadi Perserikatan Sepak Bola Indonesia
Mataram atau disingkat PSIM sebagai akibat tuntutan pergerakan
kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. PSIM sendiri saat itu
sesungguhnya merupakan suatu badan perjuangan bangsa dan Negara
Indonesia.<br />
Pada tanggal 19 April 1930, PSIM bersama dengan VIJ Jakarta (sekarang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persija_Jakarta" title="Persija Jakarta">Persija Jakarta</a>), BIVB Bandung (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persib_Bandung" title="Persib Bandung">Persib Bandung</a>),
MIVB (PPSM Magelang), MVB (Madiun Putera Fc) SIVB (Persebaya Surabaya),
VVB (Persis Solo) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang
diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. PSIM dalam pertemuan
tersebut diwakili oleh HA Hamid, Daslam, dan Amir Noto. Setelah melalui
perbagai pertemuan akhirnya disepakati berdirinya organisasi induk yang
diberi nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun
1931 dan berkedudukan di Yogyakarta.<br />
Sejak tahun itu pulalah kompetisi tahunan antar kota/perserikatan
diselenggarakan. Dalam kompetisi perserikatan, PSIM pernah menjadi juara
pada tahun 1932 setelah dalam pertandingan final di Jakarta mengalahkan
VIJ Jakarta. Selanjutnya PSIM berkali -kali hanya dapat menduduki
peringkat kedua setelah kalah dalam pertandingan final kompetisi
perserikatan pada tahun 1939, 1940, 1941, 1943, dan 1948.<br />
Sejak Liga Indonesia bergulir pada tahun 1994, prestasi PSIM
mengalami pasang surut yang ditandai dengan naik turunnya PSIM dari
divisi utama ke divisiI Liga Indonesia. PSIM pernah mengalami degradasi
pada Liga Indonesia 1994/1995 dan promosi dua tahun kemudian. Setelah
bertanding selama tiga musim di divisi utama, PSIM kembali harus
terdegradasi ke Divisi I pada musim kompetisi 1999/2000.<br />
Tiga tahun kemudian pada Divisi I Liga Indonesia 2003 PSIM baru
bangkit dan membidik target untuk promosi dengan persiapan tim yang
matang. Di babak penyisihan PSIM bahkan dua kali mengkandaskan tim
favorit Persebaya Surabaya dalam pertandingan tandang kandang dengan
skor telak 3-1, dan 3-0, dan menjuarai Grup C. Sayangnya keperkasaan
PSIM semakin lama semakin luntursehingga gagal melanjutkan dominasinya
pada babak 8 besar yang berlangsung dengan kompetisi penuh. PSIM yang
sejak awal memimpin klasemen harus puas berada di peringkat ke-4, dan
berkesempatan untuk mengikuti playoff. Di babak playoff yang dimainkan
di Solo, PSIM kalah bersaing dengan Persela Lamongan hanya karena
perbedaan jumlah gol.<br />
Akhirnya, pada tahun 2005 PSIM berhasil lolos ke kasta tertinggi liga
indonesia setelah keluar sebagai juara divisi I yang dalam pertandingan
final mengalahkan Persiwa Wamena di stadion Si Halak Harupat Bandung
dengan skor 2-1. Mulai 2010 PSIM semakin eksis di kancah sepakbola
nasional dengan prestasi yang semakin meningkat dan akhirnya mulai
kompetisi 2011/2012 PSIM telah menjadi tim profesional yang tidak lagi
mengandalkan dana dari APBD.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Suporter">Suporter</span></h2>
Dari sekian banyak pertemuan-pertemuan melibatkan laskar-laskar PSIM
waktu itu maka pada tanggal 15 Februari 2003 di Yogyakarta tepatnya di
Balai RK Mangkukusuman Markas Laskar PSIM yaitu Hooligans. H.Guntur
Artamaji sebagai penggagas dikumpulnya sekelompok laskar PSIM sebelum
adanya Brajamusti ( Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat,
Pathuk squad & Cidelaras). Menetapkan pemilihan nama Suporter PSIM
melalui Sayembara surat kabar dan akhirnya terpilih dari sekian banyak
nama-nama akhirnya dipilih nama Brajamusti kepanjangan dari 'Brayat
Jogja Mataram Utama Sejati'.<br />
Arti sesungguh nya dari kata Brajamusti adalah Aji-ajian sakti dari
Gatutkaca. Bima adalah salah satu dari pandawa lima, mempunyai anak
Gatutkaca. Dia adalah raksasa di Mahabharata dan hanya muncul pada saat
perang Baratayuda, dijadikan idola pahlawan yang gagah perkasa dalam
pewayangan dengan berbagai cerita dan kesaktiannya dengan aji-ajian
Brajamusti yang sampai saat ini masih bisa dipelajari dikalangan
masyarat Jawa.<br />
Maksut dari pengambilan nama Brajamusti untuk wadah suporter PSIM
adalah supaya Brajamusti menjadi senjata atau aji-ajian yang ampuh untuk
PSIM untuk menghadapi lawan-lawannya dipentas sepakbola Nasional. Jadi
Brajamusti selalu ada disamping PSIM dimanapun berlaga.<br />
sejarah supporter PSIM<br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<a href="http://suportermilitan.blogspot.com/2012/05/sejarah-brajamusti.html">Sejarah Brajamusti</a>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyy0_9n1qwlOfBvInJQIyntM9TDmZNoHw4ZR-OANj0CyIpgpCqOuhXUqAqEjjdbP82SIRD2584VhLdRLRWY2Xg9OGkWuxxeuNi64qHNRshTrVfaxY7WnVenv-RSfSgrV3Zs4mgRoH-XOo/s1600/71059_381005770466_6813337_n.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyy0_9n1qwlOfBvInJQIyntM9TDmZNoHw4ZR-OANj0CyIpgpCqOuhXUqAqEjjdbP82SIRD2584VhLdRLRWY2Xg9OGkWuxxeuNi64qHNRshTrVfaxY7WnVenv-RSfSgrV3Zs4mgRoH-XOo/s200/71059_381005770466_6813337_n.jpg" width="163" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-MFO7-71twuH7TbQAzhGzwjwj9tbUCogbUMjLTyXXYdiOPgs0p2NgEq9U8xdXz1zlyzAu6oDGl3ENjgnG7ThGxn8ZwD0zpTD0FDNO9ahv0iN6a-zv21Qw9VexyRkRE7wANoRZE1WNjR8/s1600/brajamusti.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></span></div>
<div align="center">
<span style="font-size: small;"><span><i><b><br />
</b></i></span></span></div>
<div align="left">
<span style="font-size: small;"><span></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span><i>Dari sekian banyak
pertemuan-pertemuan melibatkan laskar-laskar PSIM waktu itu maka pada
tanggal 15 Februari 2003 di Yogyakarta tepatnya di Balai RK
Mangkukusuman Markas Laskar PSIM yaitu Hooligans. H.Guntur Artamaji
sebagai penggagas dikumpulnya sekelompok laskar PSIM sebelum adanya
Brajamusti ( Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat, Pathuk
squad & Cidelaras). Menetapkan pemilihan nama Suporter PSIM melalui
Sayembara surat kabar dan akhirnya terpilih dari sekian banyak
nama-nama akhirnya dipilih nama Brajamusti kepanjangan dari 'Brayat
Jogja Mataram Utama Sejati'.<br />
</i></span><span><i>Arti sesungguh nya dari
kata Brajamusti adalah Aji-ajian sakti dari Gatutkaca. Bima adalah
salah satu dari pandawa lima, mempunyai anak Gatutkaca. </i></span><span><i>Dia adalah raksasa di Mahabharata dan</i></span><span><i>hanya muncul pada saat perang Baratayuda, dijadikan idola pahlawan yang gagah perkasa dalam </i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-MFO7-71twuH7TbQAzhGzwjwj9tbUCogbUMjLTyXXYdiOPgs0p2NgEq9U8xdXz1zlyzAu6oDGl3ENjgnG7ThGxn8ZwD0zpTD0FDNO9ahv0iN6a-zv21Qw9VexyRkRE7wANoRZE1WNjR8/s1600/brajamusti.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-MFO7-71twuH7TbQAzhGzwjwj9tbUCogbUMjLTyXXYdiOPgs0p2NgEq9U8xdXz1zlyzAu6oDGl3ENjgnG7ThGxn8ZwD0zpTD0FDNO9ahv0iN6a-zv21Qw9VexyRkRE7wANoRZE1WNjR8/s320/brajamusti.jpg" width="320" /></a></span><span><i>pewayangan
dengan berbagai cerita dan kesaktiannya dengan aji-ajian Brajamusti
yang sampai saat ini masih bisa dipelajari dikalangan masyarat Jawa.<br />
</i></span><span><i>Maksut dari pengambilan
nama Brajamusti untuk wadah suporter PSIM adalah supaya Brajamusti
menjadi senjata atau aji-ajian yang ampuh untuk PSIM untuk menghadapi
lawan-lawannya dipentas sepakbola Nasional. Jadi Brajamusti selalu ada
disamping PSIM dimanapun berlaga.</i></span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905933444058442944.post-13933695848557382392013-01-23T23:41:00.001-08:002013-01-23T23:41:11.308-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCiNwWeR_Cty7X0HXffEUgMyiz5DHiZ-QIDE0pUUCe6JRo7xgQ5aROWo9_BzLfa3dOQJ6YRX_fZ8dylUXlU9hyMUYfvkOsa-KQcAAWknOA7ufAGUZqPQnqXnV9QBPjZCytEpERdfFPsiwQ/s1600/200px-Logo_Sriwijaya_FC_2009.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCiNwWeR_Cty7X0HXffEUgMyiz5DHiZ-QIDE0pUUCe6JRo7xgQ5aROWo9_BzLfa3dOQJ6YRX_fZ8dylUXlU9hyMUYfvkOsa-KQcAAWknOA7ufAGUZqPQnqXnV9QBPjZCytEpERdfFPsiwQ/s1600/200px-Logo_Sriwijaya_FC_2009.png" /></a></div>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span></h2>
Walaupun mewakili provinsi Sumatera Selatan, Sriwijaya FC didirikan di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" title="Jakarta">Jakarta</a> dengan nama <b>Persijatim Jakarta Timur</b> pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1976" title="1976">1976</a>. Karena alasan finansial, klub ini sempat pindah ke <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Solo" title="Solo">Solo</a> dan menjadi <b>Persijatim Solo FC</b>
pada tahun 2002 hingga 2004. Setelah itu klub ini dibeli oleh
pemerintah provinsi Sumatera Selatan dan diganti namanya menjadi
Sriwijaya FC Palembang.<sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya_FC#cite_note-1">[1]</a></sup><br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Logo_SFC">Logo SFC</span></h2>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logo" title="Logo">Logo</a> berbentuk lingkaran bertuliskan <b>Sumatera Selatan Bersatu Teguh</b>
mempunyai arti bahwa Sriwijaya FC dapat digunakan sebagai salah satu
sarana untuk mewujudkan kesatuan yang bulat dari seluruh masyarakat di
Provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Selatan" title="Sumatera Selatan">Sumatera Selatan</a>.<br />
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 122px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Logo_sriwijayafc.gif&filetimestamp=20080713233312"></a>
<div class="thumbcaption">
<br /></div>
</div>
</div>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Tempat_pendukung">Tempat pendukung</span><span class="mw-headline" id="Stadion_Gelora_Sriwijaya"> </span></h2>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Stadion_Gelora_Sriwijaya">Stadion Gelora Sriwijaya</span></h2>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Gelora_Sriwijaya" title="Stadion Gelora Sriwijaya">Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring</a>
yang berkapasitas 40.000 penonton ini merupakan stadion kebanggaan
masyarakat Sumatera Selatan. Stadion ini juga merupakan stadion terbesar
ketiga di Indonesia. Stadion ini juga diakui sebagai salah satu stadion
terbaik bertaraf internasional.<sup class="noprint Inline-Template"><span style="white-space: nowrap;" title="Kalimat yang diikuti tag ini membutuhkan rujukan.">[<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisan" title="Wikipedia:Kutip sumber tulisan">rujukan?</a></i>]</span></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Mess_Pertiwi">Mess Pertiwi</span></h3>
<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mess&action=edit&redlink=1" title="Mess (halaman belum tersedia)">Mess</a> Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang dikelola oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dharma_Wanita&action=edit&redlink=1" title="Dharma Wanita (halaman belum tersedia)">Dharma Wanita</a>
Pemprov Sumsel digunakan sebagai mess para pemain dan staff pelatih,
sehingga dapat menekan anggaran kebutuhan tim. Walaupun mess ini
terletak di tengah kota, yaitu di Jl. Ba Salim Batubara Sekip Pangkal,
tetapi mess ini tetap menimbulkan kesan asri sehingga menjadi kenyamanan
tersendiri bagi<br />
sejarah supporter SRIWIJAYA FC<br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<a href="http://suportermilitan.blogspot.com/2012/05/sejarah-singa-mania.html">sejarah SINGA MANIA</a>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7-npqkTCw-DsFmJuJymPcspL_YuHnT6p-PZHxt3D2C3mH9FEmIOsFXoUwzzDEIQrpP4S9lDP8GrcI5x8vwCG1lof8peXdrTLpiwA8nN97S1dOUnv8rPKNYG_dLIFIOzzau8PPeyrNiFA/s1600/Lambang.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7-npqkTCw-DsFmJuJymPcspL_YuHnT6p-PZHxt3D2C3mH9FEmIOsFXoUwzzDEIQrpP4S9lDP8GrcI5x8vwCG1lof8peXdrTLpiwA8nN97S1dOUnv8rPKNYG_dLIFIOzzau8PPeyrNiFA/s1600/Lambang.jpg" /></a></span><span style="font-size: small;"><span>Pada
tahun 2004 pemprov Sumatera selatan melakukan take over pembelian
Klub sepak bola jawa timur Persijataim Solo yang saat ini berubah nama
menjadi Sriwijaya fc. Untuk mendukung tim kebanggan kota Palembang
sriwijaya fc yang berlaga didivisi utama, maka dibentuklah suatu
komunitas pencinta sepak bola Palembang yang bernama fans sriwijaya
mania yang didirikan oleh beberapa orang saja.</span></span></div>
<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span> </div>
<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><span>Setelah musim kompetisi liga Indonesia
tahun 2004 berakhir, kelompok suporter sriwijaya fc yang dulu nya
bernama fans sriwijaya berubah nama menjadi sriwijaya mania yang
dipimpim oleh saudara Masyahiril S.pd. Setelah menjabat sebagai ketua
umum sriwijaya mania yang pertama priode 2005/ 2006 banyak
masyarakat yang bergabung menjadi kelompok suporter sriwijaya mania.</span></span></div>
<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span> </div>
<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><span> Pada tahun 2005 jumlah anggota
sriwijaya mania semakin bertambah banyak hinga ke daerah-daerah yang
berada di Sumatera Selatan.</span></span></div>
<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><span> Pada tahun 2005 kompetisi baru
berjalan setengah kompetisi, kelompok suporter sriwijaya fc ,
sriwijaya mania yang dipimpim Masyahiril terpecah menjadi dua, dan
memisahkan diri dari sriwijaya mania dan muncul lah kelompok
suporter baru di Palembang yang di dirikan oleh 8 orang yang
menamakan kelompok suporter mereka <b>singa mania</b>, adapun penamaan singa disini adalah sriwijaya ngamuk (singa).</span></span></div>
<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span> </div>
<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><span></span><span>Singa
Mania dinyatakan lahir pada tanggal 05-05-2005, serta menggunakan
slogan sebagai suporter hati nurani dan berjanji akan senantiasa
mendukung Sriwijaya FC kemana pun berlaganya.</span></span></div>
<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span> </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905933444058442944.post-9674575097645897642013-01-23T23:34:00.003-08:002013-01-23T23:34:39.261-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<img alt="Logo PSIS" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5716921677121532914" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji58ls7OVuTk5W6O9JF9xLIZ84zrGiPvabiOsJTY1DD_zF0nbKFPxlywuQtHI6B2cv0zoAaoo1YEBzja031wA-6CPea51nW3DU5BFY5i5i_ZFqIFFSjvcbcH9ypXmblQ5nB3zzzU69qUg/s200/00.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0 10px 10px 0; width: 167px;" /><b>Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang</b> atau <b>PSIS </b>adalah klub sepak bola yang bermarkas di kota <span class="mw-redirect">Semarang</span>, Indonesia dengan markas Stadion Jatidiri <span class="mw-redirect">Semarang</span>. Julukan klub ini adalah "Laskar Mahesa Jenar".<br />
PSIS tercatat pernah menjuarai Liga Perserikatan dan Divisi Utama Liga Indonesia masing-masing satu kali.<br />
Sejarah tim sepak bola kota <span class="mw-redirect">Semarang</span>
telah berlangsung sejak lama ketika kota ini masih berada di bawah
kekuasaan pemerintah kolonial. Yang pertama tercatat adalah team sepak
bola UNION yang berdiri tanggal 2 Juli 1911. UNION sendiri hanyalah
sebutan bagi tim dengan nama Tionghoa <i>Hoa Yoe Hwee Koan</i>. Tim ini mendapatkan hak <i>rechspersoon</i> tahun 1917 dari pemerintah kolonial.<br />
Selanjutnya ada pula tim bernama <i>Comite Kampioens-wedstrijden Tionghoa (CKTH)</i> dengan gedung olahraga di wilayah Seteran. Pada tahun 1926 tim ini berubah nama menjadi <i>Hwa Nan Voetbalbond (HNV)</i>. Tercatat klub <i>Hwa Nan</i> ini bahkan telah melakukan pertandingan eksibisi dengan klub luar negeri asal Taiwan, <i>Loh Hua Team Voetbalbond</i>.<br />
Di kalangan pendukung pribumi, perkumpulan yang menonjol adalah <i>Tots Ons Doel (TOD)</i> yang didirikan pada 23 Mei 1928, bermarkas di Tanggul Kalibuntang (sekarang Jl. Dr. Cipto). Dalam perjalanannya <i>Tots Ons Doel</i> berganti nama menjadi <i>PS. Sport Stal Spieren (SSS).</i> PS SSS inilah yang kemudian menjadi cikal bakal <strong class="selflink">PSIS</strong>. Pada tahun 1930 team ini berganti nama menjadi <i>Voetbalbond Indonesia Semarang (VIS)</i> yang berlatih di lapangan Karimata Timur.<br />
Setelah PSSI lahir pada 19 April 1930, <i>Voetbalbond Indonesia Semarang</i> berganti nama penjadi <span class="new">Persatuan Sepak bola Indonesia Semarang</span> (<span class="mw-redirect">PSIS</span>)
yang beranggotakan klub sepak bola Romeo, PSKM, REA, MAS, PKVI, Naga,
RIM, RDS dan SSS sendiri. Adapun nama klub SSS kemudian berganti
menjadi berbahasa Indonesia, Sport Supaya Sehat, sampai sekarang.<br />
Pada saat ini PSIS berlaga di kompetisi divisi utama PSSI atau kasta level 2 setelah Indonesian Premier League (IPL).<br />
sejarah supporter <b style="color: blue;">PSIS </b><br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<a href="http://suportermilitan.blogspot.com/2012/05/sejarah-perjalanan-snex.html">SEJARAH PERJALANAN SNEX</a>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-6688854711478517880" itemprop="articleBody">
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8S9iXJ98XkruPzXDyXLOoQBsPEgpovzMNaxZj14BFO17LqXI9fgmP6f9EZY9bV06SDby_R3_YqsRkarNAit7P84sqbNyDpwAjYcGVs8rC5v3Bhg0TggVQGY1Vee0ka0NRpj8Lfhkt3v8/s1600/21966_105599622791586_100000246459435_140766_3938276_n.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="80" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8S9iXJ98XkruPzXDyXLOoQBsPEgpovzMNaxZj14BFO17LqXI9fgmP6f9EZY9bV06SDby_R3_YqsRkarNAit7P84sqbNyDpwAjYcGVs8rC5v3Bhg0TggVQGY1Vee0ka0NRpj8Lfhkt3v8/s200/21966_105599622791586_100000246459435_140766_3938276_n.jpg" width="200" /></a><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Dalam </span>perjalanan
SNEX sebagai sebuah organisasi supporter militan PSIS selain
struktur organisasi resmi yang ada yaitu PP, Korwil, Korcab dan
Korkel masih ada dinamika lain oleh anggota SNEX yang juga diakui
yaitu <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">komunitas</span>.
Komunitas di dalam SNEX seakan menjadi warna tersendiri dan makin
mempercantik organisasi. Diantara komunitas yang telah eksis terlebih
dahulu antara lain : Es Cong Yang 3 Rasa, Garis Keras Mlatibaru, AA
Gym Gayamsari, Capelo Pedurungan, Tipe-X Pedurungan, Snexwoman, GAM
Mangkang, Pantura Mania, Setan Laut Bon Harjo, Pacinko Tanah Mas,
Militan Ikan Bakar Jimbaran, Snex Parkiran, Kaliber Kaligawe, dan masih
banyak lagi. Komunitas pun menjadi saluran alternatif untuk berkumpul
baik karena letak wilayah yang sama maupun kesamaan hobi atau
tujuan. Komunitas yang ada di SNEX makin hari makin bertambah dan
menjadi salah satu unsur yang </span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigg5_p72bn3gOrOxTdgtP7PlrcQkbe1EMgcZdVPA-nlMWpyuIIkazl25bL3udZ3IGzyZJEXhhwydpDMbZ7jd9ywWP8i5r9DXA6tzqTvFqqpehbpQ6ro__1-FNFUh7LdpAhCkZiSvxUw6Q/s1600/snex.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigg5_p72bn3gOrOxTdgtP7PlrcQkbe1EMgcZdVPA-nlMWpyuIIkazl25bL3udZ3IGzyZJEXhhwydpDMbZ7jd9ywWP8i5r9DXA6tzqTvFqqpehbpQ6ro__1-FNFUh7LdpAhCkZiSvxUw6Q/s320/snex.jpg" width="320" /></a><span>mendorong
organisasi SNEX menjadi semakin besar dan berkibar.
Komunitas-komunitas barupun bermunculan medio Maret-April 2008
diantaranya adalah Semarang Extreme Futsal Community (SEFC), Komunitas
Diskusi SneX (Komdis SNEX) dan pemilik resmi blog ini Semarang
Extreme Cyber Community (SECC). Dari banyak komunitas di SNEX
tersebut tercetus ide untuk dapat mewadahi komunitas-komunitas yang
ada dengan satu tujuan yang sama yaitu agar SNEX menjadi makin besar,
berkibar serta makin maju (kayaknya idealis banget...... diukur
darimana tuh?). </span><span> Salah satu nama yang mengerucut adalah <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Semarang Extreme Community</span>
yaitu suatu konsep yang digagas oleh sebagai tempat bagi komunitas
yang ada untuk dapat saling berkomunikasi serta dapat terarah dalam
mendukung SNEX maupun PSIS, dengan pemikiran bahwa komunitas yang ada
di SNEX belum diwadahi atau belum dapat ditampung dan diakomodasi
didalam struktur organisasi SNEX meski secara resmi diakui sebagai
bagian dari Keluarga Besar Supporter Semarang Extreme. Bahkan didalam
AD/ART SNEX pun komunitas tidak tercantum sebagai bagian dari
struktur organisasi sehingga ketika ada Rapat Pleno bahkan Kongres
sekalipun keberadaan komunitas seakan tidak terakomodir ataupun
tersentuh, walaupun sesungguhnya komunitas sendiri baik secara
langsung maupun tidak langsung ikut berperan dalam memajukan dan
membesarkan SNEX. Sehingga atas kesadaran akan pentingnya suatu
komunitas yang terwadahi, yang sudah tentu sengan sendirinya SNEX
akan bergaya eh...salah maksudnya berjaya.<br />
dan SELAMAT BERGABUNG DI SEMARANG EXTREME COMMUNITY</span></span></div>
</div>
<div class="post-footer">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span style="font-size: small;"><span class="post-comment-link">
<a class="comment-link" href="http://suportermilitan.blogspot.com/2012/05/sejarah-perjalanan-snex.html#comment-form">0
komentar</a>
</span><span class="post-icons">
</span></span>
<div class="post-share-buttons goog-inline-block">
<span style="font-size: small;"><a class="goog-inline-block share-button sb-email" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1911166778162435877&postID=6688854711478517880&target=email" target="_blank" title="Kirimkan Ini lewat Email"><span class="share-button-link-text">Kirimkan Ini lewat Email</span></a><a class="goog-inline-block share-button sb-blog" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1911166778162435877&postID=6688854711478517880&target=blog" target="_blank" title="BlogThis!"><span class="share-button-link-text">BlogThis!</span></a><a class="goog-inline-block share-button sb-twitter" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1911166778162435877&postID=6688854711478517880&target=twitter" target="_blank" title="Berbagi ke Twitter"><span class="share-button-link-text">Berbagi ke Twitter</span></a><a class="goog-inline-block share-button sb-facebook" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1911166778162435877&postID=6688854711478517880&target=facebook" target="_blank" title="Berbagi ke Facebook"><span class="share-button-link-text">Berbagi ke Facebook</span></a></span>
</div>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-2">
<span style="font-size: small;"><span class="post-labels">
Label:
<a href="http://suportermilitan.blogspot.com/search/label/PSIS%20%20%28semarang%29" rel="tag">PSIS (semarang)</a>
</span></span>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-3">
<span style="font-size: small;"><span class="post-location">
</span></span>
</div>
</div>
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5905933444058442944" name="4473806289160220893"></a></span>
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<span style="font-size: small;"><a href="http://suportermilitan.blogspot.com/2012/05/sejarah-panser-biru.html">Sejarah Panser Biru</a></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana;"> </span><span style="color: black;"><span style="font-family: Verdana;"> </span></span><span></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-MXChI_pdCVm4wTGdZIky6-AgTYwjM14agi_O2g-qjKNsyvcj5SdCUini2ROflfE5oMEIGtd_KfkI1XZswAXQmQjDfGIHN1TzKzPxt0utjzV3qG5RZLrvNeK_yr5qa3C2gJ623lzsAGU/s1600/Panser.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-MXChI_pdCVm4wTGdZIky6-AgTYwjM14agi_O2g-qjKNsyvcj5SdCUini2ROflfE5oMEIGtd_KfkI1XZswAXQmQjDfGIHN1TzKzPxt0utjzV3qG5RZLrvNeK_yr5qa3C2gJ623lzsAGU/s200/Panser.jpg" width="200" /></a></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span>
<div align="justify">
<span style="font-size: small;"><span>Gedung berlian dan tragedi Manahan
mempunyai arti yang sangat penting bagi lahirnya Panser Biru.Di dua
tempat itulah awal mula terbesit untuk membentuk organisasi suporter
atraktif pertama di Semarang bernama Panser Biru. Tragedi Manahan telah
menjadi spirit bagi cah-cah Semarang untuk membentuk suatu kelompok
organisasi supporter yang atraktif dan kreatif,maklum saja tragedi
Manahan selain membuat banyak jatuhnya korban secara fisik tetapi juga
secara psikis karena terdegradasinya PSIS ke Divisi 1 untuk pertama
kalinya selama Ligina digulirkan.</span><br /><span>Diawali dengan bertemunya sekitar 15
orang gila bola di Gedung Berlian JL.Pahlawan Semarang ,mereka mulai
membicarakan embrio terbentuknya suatu kumpulan supporter yang
terorganisir, mereka adalah Ari Sudrajat, Arief Pamungkas, Beny
Setyawan, Miko, Duryanto“pesek”, Djoened, Dody, Oky, Ibnu, Sastono,
Bayu, Aris, Nevo, Agus, Arief. Dari situ terbentuklah nama <b>“Forum Peduli PSIS”,</b>
dan nahkoda sementara dipegang oleh Duryanto “Pesek”. Lambat laun tiap
minggu secara kontinyu pertemuan terus diadakan di Stadion Tri Lomba
Juang Mugas Semarang. Tanggal 22 Oktober 2000 pertemuan pertamanya
diikuti hanya oleh 20 orang saja.Selanjutnya pertemuan kedua tanggal 29
Oktober 2000 diikuti oleh 35 orang,dan finalnya tanggal 5 November 2000
pertemuan yang ke 4 berhasil diikuti oleh 75 orang yang secara
aklamasi fans PSIS yang berkeumpul ini sudah mulai mencari nama yang
pantas disandang oleh organisasi yang akan dibentuk ini.Ada usulan nama
<b>Fan Bos</b> ( Fans Bocah Semarang ) <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgEEfD2F1QGcgOzqQWXwNlJL1MIm454YkejK8tvP3_Jp1WvyXeWBomXVWnng-XiY13i5LVCtwO69FUyxs5BPc7Rfip0YfU2KKT_xroE7AbGdre29HQa2FCpKBclpOdL_RZW8Z92NJa7x4/s1600/sm1hlia710.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgEEfD2F1QGcgOzqQWXwNlJL1MIm454YkejK8tvP3_Jp1WvyXeWBomXVWnng-XiY13i5LVCtwO69FUyxs5BPc7Rfip0YfU2KKT_xroE7AbGdre29HQa2FCpKBclpOdL_RZW8Z92NJa7x4/s1600/sm1hlia710.jpg" /></a>yang diusulkan oleh anak-anak Semarang Selatan, Pasukan Suporter Semarang-Biru <b>( Panser Biru )</b> oleh Sdr Beny Setyawan, <b>Bosnia</b></span></span>
<span style="font-size: small;"><br />
<span> ( Bocah Semarang Mania ) yang disuarakan Anak Banyumanik, <b>SAS</b>, Bocah Semarang ( <b>Bocas </b>),
Tiffosi, dan masih banyak lagi. Selain itu sejumlah lagu juga telah
diusulkan untuk dinyanyikan apabila PSIS sedang berlaga di stadion.
Aklamsi akhirnya membuktikan kalau nama Panser Biru karya Sdr Beny
Setyawan banyak mendapat suara dari fans PSIS sehingga sejak saat itu
dipilihlah nama Panser Biru menjadi nama organisasi supporter sepakbola
baru Semarang.</span><br /><span>Semangat anak-anak Semarangpun mulia
berkobar-kobar menyambut terbentuknya organisasi baru PSIS ini layaknya
api yang membara. Puncaknya tanggal 1 Desember 2000 pada saat latihan
perdana PSIS di stadion Jatidiri yang akan mempersiapkan diri berlaga
di divisi 1 liga Indonesia ,Panser Biru mulai beraksi untuk pertama
kalinya di depan publik . Segala gerakan,tarian serta yel-yel atraktif
mulai diperlihatkan secara menarik.Nuansa tersebut sebelumnya belum
pernah ada di dalam stadion.Para pecinta PSIS pun yang sedang melihat
latihan banyak yang terperangah melihat ada “sesuatu” yang baru di
tengah-tengah mereka.Gelora anak Panser tak hanya sampai di sini
saja,tetapi terus berlanjut dari tiap pertandingan ke pertandigan
kandang maupun tandang PSIS.Nah,setelah melalui proses yang panjang
akhirnya tanggal <b>25 Maret 2001</b> nama besar <b>Panser Biru</b>
dideklarasikan sebagai organisasi supporter pertama PSIS yang mengusung
kreatifitas dan atraktifitas di komplek GOR Tri Lomba Juang Mugas
Semarang yang juga dihadiri kurang lebih 5000 orang simpatisan.</span></span>
<span style="font-size: small;"><br /><span>Kini Panser Biru telah memasuki usia
matangnya yang ke-7 di tahun 2008 ini. Pasang surut,terpuruk dan
jaya,senang maupun susah,sehat dan sakitnya Panser sudah banyak
dirasakan kelompok ini.Ya, sekali lagi semangat satu Semarang satu yang
digelorakan dari dulu hingga kini masih terus dipegang serta dihayati
oleh semua anggota dengan satu tujuan tentunya yaitu mendukung PSIS
menjadi klub sepakbola terbaik di kasta tertinggi kancah persepakbolaan
Indonesia. <b>Bravo PSIS, Bravo Panser Biru !!!!!!!</b></span></span>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905933444058442944.post-91385411377016318062013-01-23T23:30:00.003-08:002013-01-23T23:30:31.452-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihEfQ2fUplOEESU9dJdTqubCAZQXSlKQjKeMG_OdqGw9hwMVQr4j3aCg6tboi72YjK6vGqpAkgn_Gz_Qo6YDiBUBrVbivv0AsdoZ757Up2ezz9FMBAwxn2iHOwULvzoiQxI_jVnkyltIw3/s1600/pss.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihEfQ2fUplOEESU9dJdTqubCAZQXSlKQjKeMG_OdqGw9hwMVQr4j3aCg6tboi72YjK6vGqpAkgn_Gz_Qo6YDiBUBrVbivv0AsdoZ757Up2ezz9FMBAwxn2iHOwULvzoiQxI_jVnkyltIw3/s1600/pss.jpeg" /></a></div>
<div class="title">
<h2>
</h2>
</div>
<div class="post-header">
</div>
<br />
<div style="font-family: inherit;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://img196.imageshack.us/img196/4907/3sejarah.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="70" src="http://img196.imageshack.us/img196/4907/3sejarah.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: green;">Perserikatan Sepakbola Sleman</span></b>
(PSS) lahir pada Kamis Kliwon tanggal 20 Mei 1976 semasa periode
kepemimpinan Bupati Drs. KRT. Suyoto Projosuyoto. Lima tokoh yang
membidani kelahiran PSS adalah: Suryo Saryono, Sugiarto SY, Subardi,
Sudarsono KH, dan Hartadi. Lahirnya PSS dilatarbelakangi bahwa pada
waktu itu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baru ada 2 perserikatan
yaitu PSIM Yogyakarta dan Persiba Bantul. Meskipun klub-klup sepakbola
di kabupaten Sleman telah ada dan tumbuh, tetapi belum terorganisir
dengan baik karena di Kabupaten Sleman belum ada perserikatan. Hal ini
berdampak terhadap kelancaran klub-klub sepak bola di Kabupaten Sleman
dalam mengadakan kompetisi sehingga banyak pemain Sleman yang
bergabung ke klub-klub sepak bola di Kota Yogyakarta dan Kabupaten
Bantul.<br />
<br />
Keinginan masyarakat yang kuat di Kabupaten Sleman untuk memilki
perserikatan klub sepak bola akhirnya mulai terwujud dengan adanya
informasi yang disampaikan oleh Komda PSSI DIY pada waktu itu (Prof. Dr.
Sardjono) yang menyatakan bahwa syarat untuk membentuk perserikatan
sepak bola minimal harus ada 5 (lima) klub. Di Kabupaten Sleman pada
waktu itu sudah ada 5 (lima) klub yaitu PS Mlati, AMS Seyegan, PSK
Kalasan, Godean Putra dan PSKS Sleman. Akhirnya, tepat pada tanggal 20
Mei 1976, PSS dibentuk dengan Ketua Umum Gafar Anwar (Seorang Polisi).
Setelah Gafar Anwar meninggal, posisi Ketua Umum PSS digantikan Oleh
Drs. Suyadi sampai dengan 1983. Periode 1983-1985, PSS dipimpin oleh
Drs. R. Subardi Pd (Drs. KRT. Sosro Hadiningrat). Periode 1986-1989, PSS
dipimpin oleh Letkol Infanteri Suhartono. Karena ada perubahan masa
bakti/periodisasi dalam memimpin klub perserikatan yang dilakukan oleh
PSSI menjadi 4 tahunan maka ditengah perjalanan periode Letkol
Infanteri Suhartono tepatnya tahun 1987, Letkol Infanteri Suhartono
masih dipilih lagi sebagai Ketua Umum PSS untuk masa jabatan
1987-1991. Kemudian pada periode 1991-1995, PSS dipimpin oleh H. RM.
Tirun Marwito, SH.</span><span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: inherit;"><br />
<br />
Mulai periode 1996-2000, PSS dipimpin langsung iloh Bupati, pada waktu
itu Drs. H Arifin Ilyas. Selanjutnya tahun 2000-2004, PSS dipimpin oleh
Bupati Drs. Ibnu Subiyanto, Akt. Jabatan Drs. Ibnu Subiyanto, Akt
dalam memimpin PSS yang berarkhir pada tahun 2004 diperpanjang mulai
2005, banyak nama yang membesarkan PSS, diantaranya: Sudarsono KH,
Sukidi Cakrasuwignyo, Suparlan, Arifin Ilyas, Ibnu Subiyanto.</span><span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: inherit;"><br />
<br />
Tiga tahun setelah PSS dibentuk, PSS mulai mengikuti kompetisi Divisi II
PSSI pada tahun 1979. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang pada
waktu itu memiliki 5 (lima) perserikatan langsung masuk divisi IIA
bersama dengan perserikatan-perserikatan di Propinsi Jawa Tengah
(menjadi satu rayon) sehingga perserikatan manapun yang lolos di DIY
harus bergabung dulu dengan Propinsi Jawa Tengah. Pada waktu itu, PSS
selalu mengikuti kompetisi Divisi II PSSI tahun 1979-1996 sampai
kemudian PSS promosi ke kompetisi Divisi I PSSI pada kompetisi
1995/1996 dengan pelatih Suwarno. Selama berada di Divisi II PSS tidak
pernah mendapatkan sumber pendanaan dari Pemerintah Kabupaten Sleman.
Sumber pendanaan PSS pada waktu itu berasal dari kontribusi pribadi
masyarakat Sleman yang gila bola. PSS promosi ke Divisi I PSSI setelah
lolos melalui prtandingan play off di Stadion Tridadi pada tanggal
4-9 Juli 1996. Kemudian PSS mengikuti kompetisi Divisi I PSSI selama 4
tahun mulai musim kompetisi 1996/1997 sampai musim kompetisi
1999/2000.</span><span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: inherit;"><br />
<br />
PSS memulai perjuangan dalam kompetisi Divis II PSSI pada rahun 1979
dengan lawan tim-tim sepak bola yaitu Persiba Bantul, Persig Gunung
Kidul, dan Persikup Kulon Progo untuk tim yang berasal dari Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam babak penyisihan tersebut PSS menjadi
juara. Setelah lolos babak penyisihan PSS bersama tim-tim perserikatan
sepak bola dari Propinsi Jawa Tengah yang lolos babak penyisihan
seperti PSIR Rembang, Persijap Jepara, dan Persibat Batang melakukan
kompetisi dengan hasil PSS selalu gagal maju ke babak ketiga atau
babak tingkat nasional.</span><span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: inherit;"><br />
<br />
Tahun 1996, PSS meraih juara kompetisi Divisi II PSSI untuk wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah bertanding dengan tim-tim dari yang
lolos penyisihan dari Propinsi Jawa Tengah, PSS berhasil lolos bakak
ketiga dan berhasil promosi ke Divisi I pada kompetisi tahun 1996/1997
setelah lolos pada pertandingan play off melawan Persiss Sorong, Aceh
Putera dan Persipal Palu.</span><span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: inherit;"><br />
<br />
Tahun 2000 adalah tahun berakhirnya masa jabatan Bupati Drs. H. Arifin
Ilyas dan sebagai bupati ingin meninggalkan kesan yang terbaik,
sehingga termotivasi kuat untuk mengantarkan PSS masuk Divisi Utama
PSSI. Akhirnya, pada kompetisi tahun 1999/2000, dalam situasi krisi
moneter PSS berhasil promosi ke Divisi Utama PSSI setelah PSS
bersama-sama dengan Persita, Persikabo dan Persijap melakukan
pertandingan 4 besar di Stadion Tangerang dan PSS menjadi Juara II
Kompetisi Divisi I PSSI. Pertandingan 4 besar tersebut berlangsung
26-30 Mei 2000. Dan sebagai Manager PSS adalah H. Sukidi Cakrasuwignyo
dengan pelatih Drs. Bambang Nurjoko dan Drs. Herwin Sjahrudin. </span></span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><br /></span>
</div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span><b><span style="color: green;">PRESTASI PSS SLEMAN</span> </b></span></span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><br /></span>
</div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: green;">LIGA</span></b><br />
* 1979 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY<br />
* 1980 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY<br />
* 1981 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1982 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1983 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1984 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1985 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1986 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1987 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1988 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1989 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1990 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1991 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1992 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1993 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1994/1995 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II DIY peringkat 1<br />
* 1995/1996 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI II NASIONAL peringkat 2<br />
* 1996/1997 KOMPETISI PERSERIKATAN DIVISI I peringkat 3<br />
* 1997/1998 KOMPETISI DIHENTIKAN<br />
* 1998/1999 LIGA INDONESIA DIVISI I peringkat 4<br />
* 1999/2000 LIGA INDONESIA DIVISI I peringkat 2 (promosi ke DIVISI UTAMA)<br />
* 2001 LIGA INDONESIA MANDIRI VII DIVISI UTAMA wil. Timur peringkat 9<br />
* 2002 LIGA INDONESIA MANDIRI VIII DIVISI UTAMA wil. Timur peringkat 7<br />
* 2003 LIGA INDONESIA MANDIRI IX DIVISI UTAMA wil. Timur peringkat 4<br />
* 2004 LIGA INDONESIA MANDIRI X DIVISI UTAMA wil. Timur peringkat 4<br />
* 2005 LIGA INDONESIA DJARUM XI DIVISI UTAMA wil. Barat peringkat 7<br />
* 2006 LIGA INDONESIA DJARUM XII DIVISI UTAMA wil. Timur peringkat 13<br />
(PSS berhenti bertanding karena gempa DIY)<br />
* 2007 LIGA INDONESIA DJARUM XIII DIVISI UTAMA wil. Barat peringkat 12<br />
* 2008 Liga Esia Divisi Utama 2008 Wilayah Timur peringkat 8<br />
* 2009 Liga Joss 2009/ 2010 Grup 3 peringkat 10<br />
* 2010 Liga Tiphone 2010/2011 Grup Timur peringkat 10 </span></span><span style="font-size: x-small;"><b></b></span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span>sejarah supporter <b><span style="color: #274e13;">PSS</span></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGRKeIHjbnsWdjE6anRRVgbvsBb2gARzXyr-Ait0VVr5cBIiGRpqfKVWGBW7lhooJrJRVJqgvk-1A9lAUzvWa452ZZTP-Z6pwnfM437sjg9UauQ3Sz-MiVnQzsr6F4J1xiUhrtby2qimqA/s1600/index.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGRKeIHjbnsWdjE6anRRVgbvsBb2gARzXyr-Ait0VVr5cBIiGRpqfKVWGBW7lhooJrJRVJqgvk-1A9lAUzvWa452ZZTP-Z6pwnfM437sjg9UauQ3Sz-MiVnQzsr6F4J1xiUhrtby2qimqA/s1600/index.jpeg" /></a></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span><b><span style="color: #274e13;"> </span></b></span></span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span><b><span style="color: #274e13;"> </span></b><span style="color: #274e13;"><span style="color: black;">i</span></span></span></span>ni bagian pertama dari tiga artikel tentang klutur Ultras di
persepakbolaan Italia. Bagian pertama ini akan lebih banyak mengulas
pengertian dan nilai-nilai Ultras serta kehadiran mereka di Italia.
Bagian kedua, “Ultras, Kekerasan dan Rasisme” akan saya unggah beberapa
hari lagi, dan bagian ketiga, “Irriducibili Tak Pernah Mati” akan secara
khusus mengulas lahir, berkembang dan bubarnya kelompok Ultras paling
fenomenal di Italia, Irriducibili Lazio. Meskipun demikian,
masing-masing artikel dapat dibaca secara mandiri.<br />
<br />
Sebelumnya, pendukung suatu klub bersifat individualis, sendiri-sendiri
atau dalam kelompok kecil. Mereka mungkin saja patriotis di stadion,
tetapi identifikasi dan simbolisasi diri pendukung terhadap klub
berhenti begitu laga usai dan lampu stadion dipadamkan. Mereka bersifat
anonim dan sama sekali bukan merupakan bagian spiritual dari klub.<br />
<br />
Kata Ultras dimaknai sebagai lebih, sangat, luar biasa atau ekstrem.
Dalam sepakbola Ultras mengacu kepada kelompok pendukung atau fans yang
terorganisasi, memiliki kode berperilaku yang bersifat komunal,
cenderung eksklusif serta memiliki identitas yang kuat serta loyalitas
tak terbatas kepada tim sepakbola yang didukungnya. Ultras lebih
daripada sekedar hadir di stadion dan memberi dukungan, ultras adalah
sebuah totalitas mental, sikap dan perbuatan dalam mendukung klub, di
dalam dan di luar stadion, saat ada dalam kelompok dan saat sendiri,
saat menang dan saat kalah, saat klub di puncak kejayaan dan saat klub
di nadir keterpurukan. Maka, empat nilai penting pada Ultras adalah
kehormatan, totalitas, loyalitas dan solidaritas.<br />
<br />
<strong>Cikal Bakal Ultras</strong><br />
Kelompok Ultras pertama di dunia terbentuk justru bukan untuk mendukung
sebuah klub, melainkan untuk mendukung tim nasional. Torcida Organizada
terbentuk di Brasil tahun 1939 untuk mendukung timnas mereka. Perang
Dunia Kedua yang melanda Eropa membuat gagasan Ultras ini sedikit
terlambat berkembang ke benua biru. Barulah pada 1950 Ultras pertama
Eropa lahir di Yugoslavia, ketika pendukung klub Hajduk Split membentuk
Torcida Split.<br />
<br />
Hanya butuh waktu satu tahun, gagasan Ultras ini masuk ke Italia. Tahun
1951 lahirlah Ultras pertama di Italia, Fedelissimi Granata yang
mendukung klub Torino. Fenomena Ultras ini makin meluas di Italia. Maka
bermunculanlah kelompok Ultras seperti Fossa dei Leoni (Milan, 1968),
Boys LFN (Internazionale, 1968), Ultras Sampdoria (Sampdoria, 1969)
Commandos Monteverde Lazio/CML (Lazio, 1971), Yellow-blue Brigade
(Hellas Verona, 1971), Viola Club Viesseux (Fiorentina, 1971), Ultras
Napoli (Napoli, 1972), Griffin Den (Genoa, 1973), For Ever Ultras
(Bologna, 1975), Black and Blue Brigade (Atalanta, 1976), Fossa dei
Campioni dan Panthers (Juventus, 1976), dan Commando Ultra Curva
Sud/CUCS (Roma, 1977).<br />
<br />
Modus operandi terbentuknya kelompok-kelompok ini beraneka-ragam.
Menggabungkan kelompok-kelompok kecil yang sudah ada sebelumnya, dari
sosialisasi di cafe atau bar, kelompok di sekolah atau kampus, komunitas
suatu area geografis tertentu, partai politik dan sebagainya. Usia
mereka saat terbentuknya kelompok ini biasanya berkisar antara 15-25
tahun.<br />
<br />
Kelompok-kelompok pertama yang terbentuk di atas biasanya tidak bertahan
lama. Kelompok baru dari klub yang sama bermunculan, bersaing dan
menyisihkan yang sebelumnya. Atau, beberapa kelompok melakukan merger.
Dipenjarakannya tokoh-tokoh suatu kelompok Ultras akibat kerusuhan juga
sering menjadi pemicu bubar. Hal yang paling sering terjadi adalah
perpecahan dalam suatu kelompok akibat masuknya kepentingan partai
politik yang memanfaatkan kekuatan Ultras, komersialisasi Ultras dalam
memproduksi dan menjual merchandise, atau masuknya kelompok “swing
ultras” alias para “glory hunters”. Mereka yang disebut terakhir ini
adalah pendukung yang berpindah klub seiring naik-turunnya prestasi
klub, sehingga melunturkan nilai-nilai Ultras itu sendiri. Fossa dei
Leoni hingga kini tercatat sebagai Ultras yang paling lama bertahan
(1968-2005).<br />
<br />
Regenerasi anggota pada kelompok Ultras biasanya dilakukan secara
turun-temurun dalam keluarga, dalam suatu institusi sosial-budaya
seperti sekolah, kampus, klub-klub hiburan dan sebagainya. Penanaman
nilai-nilai Ultras ini berlangsung sejak usia dini secara alamiah<br />
<br />
<strong>Independensi</strong><br />
Nilai penting lain yang dianut Ultras adalah independensi. Nilai
terakhir ini secara masif diperkenalkan oleh Irriducibili Lazio yang
terbentuk tahun 1987. Penerapan independensi membatasi loyalitas Ultras
hanya kepada tim atau para pemain, dan mengambil posisi independen
terhadap pihak lainnya termasuk partai politik, sponsor dan terutama
terhadap manajemen klub.<br />
<br />
Setelah hadirnya Irriducibili Lazio, maka Ultras di Italia tersegregasi
menjadi Ultras Keras dan Ultras Lunak. Kelompok keras akan menolak
bantuan dalam bentuk apapun dari manajemen klub, mereka mandiri secara
finansial, mengeluarkan uang pribadi untuk tiket dan biaya perjalanan
dari kota ke kota mengikuti para pemain yang bertanding serta untuk
memproduksi peraga (tifo) dalam stadion. Tak heran, fans Lazio misalnya,
dapat bersikap sangat konfrontatif terhadap manajemen Lazio sendiri
demi kepentingan pemain dan tim, yang diyakininya. Kelompok Ultras keras
ini bersikap protektif membela pemain dan memprotes kebijakan manajemen
klub saat prestasi kub melorot.<br />
<br />
Kelompok lunak ini cenderung sejalan dengan manajemen klub dan sangat
bergantung pada manajemen klub dalam hal pendanaan untuk keperluan
spanduk atau bendera, penyediaan sarana gudang atau sekretariat, diskon
tiket dan bahkan penyediaan sarana transportasi. Kelompok Ultras dari
Juventus misalnya, sebagian besar terdiri dari keluarga dan kerabat
pabrik mobil Fiat dan pemasoknya, mereka dikoordinasi dan dibiayai oleh
keluarga besar Agnelli. Sementara kelompok Ultras di Internazionale
memiliki hubungan finansial yang erat dengan keluarga besar Moratti.
Beberapa kelompok bahkan memakai nama sang taipan minyak Italia tersebut
pada nama grupnya. Kelompok Ultras lunak ini cenderung membela
manajemen klub dan menyalahkan pemain atau pelatih jika prestasi klub
merosot.<br />
<br />
Apapun, Ultras lebih daripada sekedar pendukung klub. Ultras adalah
jalan hidup, gaya hidup dan mentalitas. Tahun 2009 kelompok Ultras keras
dari Lazio, Roma, AC Milan, Catania, Genoa dan Napoli mengadakan
demonstrasi besar di kota Roma menentang penindasan atas Ultras dan
pembatasan masuk stadion. Mereka mengeluarkan deklarasi bersama. Isi
deklarasi ini dapat menggambarkan, bagaimana mentalitas Ultras itu
sesungguhnya.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: x-small;"><b><span style="color: #274e13;"> </span></b></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905933444058442944.post-27183375115221587892013-01-23T23:17:00.001-08:002013-01-23T23:17:40.900-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3fBc3GT7wdXBcaqCx5jEZjYhcXHe8lnZVPP6RMoRXS6utYxdmSFPf2fnD84aPcUcZId2kWPuPE-81c1RFGVvZv2cq4URgOZClqm1swNEvxoXpyDfn_SybU4bJ6Yv0u0j6QFCeFAfKCRH-/s1600/200px-Logo_Persebaya_Surabaya.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3fBc3GT7wdXBcaqCx5jEZjYhcXHe8lnZVPP6RMoRXS6utYxdmSFPf2fnD84aPcUcZId2kWPuPE-81c1RFGVvZv2cq4URgOZClqm1swNEvxoXpyDfn_SybU4bJ6Yv0u0j6QFCeFAfKCRH-/s1600/200px-Logo_Persebaya_Surabaya.png" /></a></div>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span></h2>
<span style="font-size: small;">Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/18_Juni" title="18 Juni">18 Juni</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1927" title="1927">1927</a>. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama <i>Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond</i> (SIVB). Pada saat itu di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surabaya" title="Surabaya">Surabaya</a> juga ada klub bernama <i>Sorabaiasche Voebal Bond</i> (SVB), <i>bonden</i> (klub) ini berdiri pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1910" title="1910">1910</a> dan pemainnya adalah orang-orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a> yang ada di Surabaya.</span><br />
<span style="font-size: small;">Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/19_April" title="19 April">19 April</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1930" title="1930">1930</a>,
SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib
Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis
Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persatuan_Sepak_bola_Seluruh_Indonesia" title="Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia">Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia</a> (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di <i>Societeit Hadiprojo</i>
Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji.
Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan
diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada
tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.</span><br />
<span style="font-size: small;">Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pribumi" title="Pribumi">pribumi</a> dan sebagian kecil keturunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa" title="Tionghoa">Tionghoa</a>
melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo.
Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja
(Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja
diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar
juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.</span><br />
<span style="font-size: small;">Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak
Bola Surabaya). Pada era perserikatan ini, prestasi Persebaya juga
istimewa. Persebaya adalah salah satu raksasa perserikatan selain PSMS
Medan, PSM Makassar, Persib Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali
Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988, dan tujuh kali
menduduki peringkat kedua pada tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987,
dan 1990.</span><br />
<span style="font-size: small;">Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub
Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak
1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997.
Bahkan Persebaya berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua
kali menjadi juara Liga Indonesia ketika pada tahun 2005 Green Force
kembali merebut gelar juara. Kendati berpredikat sebagai tim klasik
sarat gelar juara, Green Force juga sempat merasakan pahitnya
terdegradasi pada tahun 2002 lalu. Pil pahit yang langsung ditebus
dengan gelar gelar juara Divisi I dan Divisi Utama pada dua musim
selanjutnya.</span><br />
<h2>
<span style="font-size: small;"><span class="mw-headline" id="Pemain-pemain_terkenal">Pemain-pemain terkenal</span></span></h2>
<span style="font-size: small;">Persebaya juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Timnas_sepak_bola_Indonesia" title="Timnas sepak bola Indonesia">tim nasional Indonesia</a> baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Abdul Kadir, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rusdy_Bahalwan" title="Rusdy Bahalwan">Rusdy Bahalwan</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rudy_Keltjes&action=edit&redlink=1" title="Rudy Keltjes (halaman belum tersedia)">Rudy Keltjes</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Didiek_Nurhadi" title="Didiek Nurhadi">Didiek Nurhadi</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soebodro&action=edit&redlink=1" title="Soebodro (halaman belum tersedia)">Soebodro</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Riono_Asnan&action=edit&redlink=1" title="Riono Asnan (halaman belum tersedia)">Riono Asnan</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yusuf_Ekodono&action=edit&redlink=1" title="Yusuf Ekodono (halaman belum tersedia)">Yusuf Ekodono</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syamsul_Arifin" title="Syamsul Arifin">Syamsul Arifin</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Subangkit&action=edit&redlink=1" title="Subangkit (halaman belum tersedia)">Subangkit</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mustaqim&action=edit&redlink=1" title="Mustaqim (halaman belum tersedia)">Mustaqim</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eri_Irianto&action=edit&redlink=1" title="Eri Irianto (halaman belum tersedia)">Eri Irianto</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sugiantoro" title="Sugiantoro">Bejo Sugiantoro</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Anang_Ma%27ruf" title="Anang Ma'ruf">Anang Ma'ruf</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hendro_Kartiko" title="Hendro Kartiko">Hendro Kartiko</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Uston_Nawawi" title="Uston Nawawi">Uston Nawawi</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chairil_Anwar_%28pemain_sepak_bola%29&action=edit&redlink=1" title="Chairil Anwar (pemain sepak bola) (halaman belum tersedia)">Chairil Anwar</a>, dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mursyid_Effendi&action=edit&redlink=1" title="Mursyid Effendi (halaman belum tersedia)">Mursyid Effendi</a>
merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persebaya dan ada satu
lagi pemain Persebaya yang sekarang Mamang terkenal walaupun kecil tapi
larinya sangat kencang siapa siapa yang tidak tahu dengan nama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Andik_Vermansyah" title="Andik Vermansyah">Andik Vermansyah</a>.</span><br />
<span style="font-size: small;">Salah satu yang cukup dikenang adalah Eri Irianto, pemain timnas era 1990-an yang meninggal dunia pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/3_April" title="3 April">3 April</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2000" title="2000">2000</a> setelah tiba tiba menderita sakit saat Persebaya menghadapi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/PSIM_Yogyakarta" title="PSIM Yogyakarta">PSIM Yogyakarta</a> dalam pertandingan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Divisi_Utama_Liga_Indonesia_1999/2000" title="Divisi Utama Liga Indonesia 1999/2000">Divisi Utama Liga Indonesia 1999/2000</a>.
Eri Irianto meninggal di rumah sakit pada malam harinya. Nama Eri
kemudian dipakai sebagai nama Wisma/Mess Persebaya yang diresmikan pada
tanggal 25 April 1993.</span><br />
<span style="font-size: small;"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persebaya" title="Persebaya">Persebaya</a> pernah mendapat pemain yang sangat berkualitas di ajang <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Liga_Djarum&action=edit&redlink=1" title="Liga Djarum (halaman belum tersedia)">Liga Djarum</a> 2005, pemain itu bernama <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zeng_Cheng&action=edit&redlink=1" title="Zeng Cheng (halaman belum tersedia)">Zeng Cheng</a> ia berposisi sebagai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kiper" title="Kiper">Kiper</a>. <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zeng_Cheng&action=edit&redlink=1" title="Zeng Cheng (halaman belum tersedia)">Zeng Cheng</a> berasal dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/China" title="China">China</a> dan bagusnya ia membela Timnas U-20 China sebagai Kiper Cadangan. Dan sekarang, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zeng_Cheng&action=edit&redlink=1" title="Zeng Cheng (halaman belum tersedia)">Zeng Cheng</a> masuk daftar Kiper ketiga di Timnas Senior China.</span><br />
<h2>
<span style="font-size: small;"><span class="mw-headline" id="Kejadian_kontroversial">Kejadian kontroversial</span></span></h2>
<span style="font-size: small;">Selain itu, dalam perjalanannya, Persebaya beberapa kali mengalami
kejadian kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan pada tahun
1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan
istilah "sepak bola gajah" karena mengalah kepada Persipura Jayapura
0-12, untuk menyingkirkan saingan mereka <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/PSIS_Semarang" title="PSIS Semarang">PSIS Semarang</a>
yang pada tahun sebelumnya memupuskan impian Persebaya di final
kompetisi perserikatan. Taktik ini setidaknya membawa hasil dan
Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan tahun 1988 dengan
menyingkirkan PSMS 3 - 1</span><br />
<span style="font-size: small;">Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/PKT_Bontang" title="PKT Bontang">PKT Bontang</a>
dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu
penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I. Tiga tahun kemudian atau
tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat
mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan
PSIS dan PSM untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut Persebaya
diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun,
skorsing diubah direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga
Indonesia.</span><br />
<h2>
<span style="font-size: small;"><span class="mw-headline" id="Perpecahan_dan_mundur_dari_Liga_Indonesia">Perpecahan dan mundur dari Liga Indonesia</span></span></h2>
<span style="font-size: small;">Pada akhir tahun 2010, Persebaya terpecah menjadi dua tim. Satu tim dengan manajer Wisnu Wardhana tetap ikut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Divisi_Utama_Liga_Indonesia" title="Divisi Utama Liga Indonesia">Divisi Utama Liga Indonesia</a>. Sementara tim lainnya, Persebaya di bawah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saleh_Ismail_Mukadar&action=edit&redlink=1" title="Saleh Ismail Mukadar (halaman belum tersedia)">Saleh Ismail Mukadar</a> mengikuti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Primer_Indonesia" title="Liga Primer Indonesia">Liga Primer Indonesia</a>. Persebaya yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia akhirnya berganti nama menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persebaya_1927" title="Persebaya 1927">Persebaya 1927</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Persebaya_1927_1-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persebaya_Surabaya#cite_note-Persebaya_1927-1">[1]</a></sup>
PT Pengelola Persebaya Indonesia didapuk menjadi pengelola konsorsium
untuk PT Persebaya Indonesia. PT Pengelola Persebaya Indonesia
didirekturi oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Llano_mahardhika&action=edit&redlink=1" title="Llano mahardhika (halaman belum tersedia)">Llano mahardhika</a>, seorang mantan pegawai BLI. Walaupun akhirnya berhasil menjuarai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Primer_Indonesia" title="Liga Primer Indonesia">Liga Primer Indonesia</a>,
namun manajemen PT Pengelola Persebaya tetap menimbulkan polemik karena
kurangnya sosialisasi terhadap suporter, walaupun program yang
dijalankan sangat bagus</span><br />
<span style="font-size: small;">sejarah supporter<b><span style="color: #274e13;"> PERSEBAYA</span></b></span><br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<a href="http://suportermilitan.blogspot.com/2012/05/sejarah-berdirinya-bonek-mania.html">Sejarah Berdirinya BONEK mania</a>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhrD39Z6GlX9SUae991nakA6qk3T-JvvLtQA2mEg_RBYggookwyAI1oMEyEIGzYm1nzO0fLOjqEBjrko75YqmlfKHLEm1cjjedVZH1iNCpbvgxfECFoKgJrhqgcjiTivwEp2GoFSyFCGg/s1600/logo_bonek.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhrD39Z6GlX9SUae991nakA6qk3T-JvvLtQA2mEg_RBYggookwyAI1oMEyEIGzYm1nzO0fLOjqEBjrko75YqmlfKHLEm1cjjedVZH1iNCpbvgxfECFoKgJrhqgcjiTivwEp2GoFSyFCGg/s200/logo_bonek.png" width="200" /></a></span></div>
<br />
<span style="font-size: small;"><span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: black; font-family: 'Trebuchet MS',Verdana,Arial,sans-serif;">Bonek
dikenal sejak 1990-an. Bonek atau bondo nekat untuk menjuluki para
suporter sepak bola yang tidak memiliki bekal atua modal (<i>bondho</i>). Namun mereka tak surut (<i>nekat</i>) untuk membela tim kesayangannya. </span></span><br /><span><br />
</span></span>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Perilaku bonek sebenarnya warisan
turun-temurun yang berlangsung cukup lama. Perilaku ini bermigrasi dari
masyarakat yang hidup di pinggiran sungai Brantas yang membentang dari
Kediri sampai Surabaya.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Bentangan wilayah inilah yang kemudian
dikenal sebagai ekologi budaya Arek. Cakupan wilayahnya membentang dari
pesisir utara di Surabaya hingga ke daerah pedalaman selatan, daerah
Malang. Wilayah ini tergolong paling pesat perkembangan ekonominya, 49
persen aktivitas ekonomi Jatim ada di sini. Tak heran bila arus migrasi
dari wilayah lain banyak masuk ke kawasan ini.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Bentangan ini kemudian oleh budayawan
Ayu Sutarto disebut salah satu sub kultur yang ada di Jawa Timur, yaitu
subkultur Arek. Arek sebagai salah satu kekayaan kultur Jawa Timur
memiliki karakteristik yang keras khas pesisiran.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Karakter keras tersebut pun lebih pada sikap pantang menyerah, <i>ngeyel</i>, dan keteguhan mempertahankan pendapat serta prinsip sebagai wujud penghargaan tertinggi mereka terhadap harga diri.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Karena banyak bersentuhan dengan
pendatang dari latar budaya, mereka membentuk budaya yang khas, budaya
komunitas Arek. Mereka mempunyai semangat juang tinggi, solidaritas
kuat, dan terbuka terhadap perubahan.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Karakter semacam ini dijelaskan oleh
Autar Abdillah sebagai perpaduan hegemoni Mataram dan kerasnya alam
yang membentuk budaya Arek. Autar memaparkan itu dalam tesisnya
berjudul <i>Hegemoni Mataram Terhadap Budaya Arek</i>. Menurut Autar,
tantangan alam yang keras selama lebih dari lima abad membuat mental
dan karakter generasi Arek praktis menjadi begitu teruji.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Budaya Arek, menurut dosen Sendratasik
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini, mengalami proses pembentukan
yang panjang. Proses pembentukan itu bisa ditelusuri lewat buku Von
Faber berjudul <i>Er Werd Een Stad Geboren</i> (1953). Di dalamnya
terdapat pembabakan proses terbentuknya budaya Arek yang didasarkan
pada peta yang dibuat pemerintah koloni sejak abad ke-9.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Setidaknya ada tiga peta yang telah
dibuat, yakni abad ke-9, abad ke-10 dan abad ke-13. Ketiga peta ini
merupakan sumber penting untuk memetakan perkembangan kondisi Surabaya,
berikut karakter masyarakatnya.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh50YaGwSNg7brQ6qL15keZPKmoh7Uk09k96Q33VDyVlNaoIG6AS9G9nNcjCSQzQmLH3DVHwV8PDcCyRN8_hfYpKedYYdnyOd2SlqvHpn9jP4U1QIaEBJ7ePCmvdei0HinBizqMwD9MQJU/s1600/13317833001972255233.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh50YaGwSNg7brQ6qL15keZPKmoh7Uk09k96Q33VDyVlNaoIG6AS9G9nNcjCSQzQmLH3DVHwV8PDcCyRN8_hfYpKedYYdnyOd2SlqvHpn9jP4U1QIaEBJ7ePCmvdei0HinBizqMwD9MQJU/s320/13317833001972255233.jpg" width="320" /></a></span><span>Lebih
jauh Autar menceritakan, sebelum seperti sekarang, kondisi Surabaya
yang dulu, tepatnya di abad ke-4, masih berupa gugusan pulau kecil.
Beberapa pulau yang kini menjadi kampung seperti Wonokromo, Ngasem,
Rungkut, Bungkul, dan Bagong merupakan bukti bahwa sebenarnya kehidupan
masyarakat Surabaya pada masa itu tidak bisa seperti sekarang yang
dengan mudah bepergian dari satu kawasan ke kawasan lain.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Dominasi peraturan serta konvensi
Majapahit dengan doktrin Hindu-Jawanya yang pada masa itu memang
mengakar begitu kuat membuat munculnya banyak sekali
pelanggaran-pelanggaran. Itulah latar belakang akhirnya dibangun sebuah
penjara yang berada di kawasan Domas, sebuah pulau yang terletak di
sebelah utara Bungkul dan Dadungan, meskipun kini baik kawasan Domas
maupun Dadungan sudah lenyap, entah benar-benar lenyap atau berganti
nama. Sedangkan kawasan Bungkul tetap ada hingga kini, hanya saja
semakin bertambah luas wilayahnya.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Penjara Domas tersebut terbagai menjadi
8 tingkatan, mulai tingkatan awal yang merupakan tempat bagi
narapidana yang sama sekali belum bisa dididik hingga menjadi
masyarakat yang taat. Sampai pada tingkat terakhir yang merupakan
tempat penggodokan atau pengayaan bagi narapidana yang sudah mulai bisa
dikembalikan ke jalan yang sesuai dengan aturan yang ada.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Penjara Domas tersebut ditengarai merupakan penjara pertama yang menggunakan sistem hukuman kurung. <i>Saking </i>kerasnya, di penjara bagian awal, kecil kemungkinan bagi narapidana untuk bisa bertahan hidup.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Betapa tidak, dalam penjara yang
terletak di pulau kecil sebelah utara Domas, di mana pulau tersebut
akan tenggelam jika air laut sedang pasang. ”Jadi tidak mungkin
narapidana yang dipenjara di sana bisa selamat,” kisah Autar.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Meski demikian, masih ada juga
narapidana yang bisa selamat dari kepungan air laut yang pasang.
Narapidana yang bisa selamat itu kemudian terus naik hingga ke tingkat
paling akhir, untuk kemudian dilepas kembali ke masyarakat.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Narapidana yang berhasil lolos dari
penjara bagian awal tersebut bisa dikatakan merupakan
narapidana-narapidana yang memiliki semacam kesaktian, yang kebanyakan
setelah menempuh kedelapan bagian penjara Domas. Mereka kemudian
menempati wilayah Bungkul. Inilah yang kemudian membuat Bungkul menjadi
tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki kesaktian.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Kerasnya kehidupan di Domas memang
ditengarai yang memicu karakter keras dan pantang menyerah dari
masyarakat Surabaya yang memang kemudian diturunkan dari generasi ke
generasi.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Belum lagi ditambah tantangan alam yang
sepertinya tidak pernah bersahabat dengan masyarakat waktu itu. Dalam
kurun waktu lebih dari 431 tahun, mereka harus mengalami dampak dari 22
kali letusan Gunung Kelud. Lahar dingin yang terus membanjiri sungai,
ditambah hujan abu yang begitu sering terjadi, membuat hidup mereka
semakin susah.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Kesusahan hidup inilah yang secara
lebih dari empat abad menempa dan membentuk mereka menjadi manusia yang
kuat, tidak pantang menyerah, dan loyal pada tempat tinggalnya. Hingga
akhirnya endapan lahar dingin Gunung Kelud semakin mempersatukan
pulau-pulau yang terpisah itu menjadi satu daratan, dengan tambahan
beberapa reklamasi yang dilakukan sendiri oleh warga.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>”Meski susah, mereka tetap bertahan di tempat tinggal mereka,” ungkap Autar.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Hingga akhirnya masuklah invasi Mataram
di tahun 1622-1625. Invasi ini setidaknya membawa pengaruh pada
masyarakat, baik secara struktural, maupun secara kultural. Perubahan
yang paling menonjol adalah perubahan dalam aspek kultural, dalam hal
ini adalah bahasa dan tata hubungan masyarakat.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Kawasan sekitar sungai Brantas yang
semula berkarakter egaliter, tanpa kelas, apa adanya, yang bisa dilihat
dari bahasa yang mereka pakai yang juga merupakan bahasa Jawa ngoko,
bahasa yang tidak membedakan kelas, berubah total setelah masuknya
Mataram.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Invasi Mataram kemudian mengubah kebiasaan mereka. Bahasa yang mereka pakai pun perlahan terpengaruh oleh bahasa khas <i>Mataraman</i>, yang lebih halus dan memiliki strata bahasa yang sangat terstruktur.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Hal ini disebabkan hegemoni yang
dilakukan Mataram dengan menempatkan ‘raja-raja kecil’ untuk menguasai
wilayah-wilayah yang ada di sekitar sungai Brantas.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Ini dibenarkan oleh Akhudiat. Budayawan
asal Surabaya ini mengisahkan bahwa setelah Majapahit ditaklukkan
Mataram di masa pemerintahan Pangeran Pekik, praktis Mataram pun
kemudian menguasai Surabaya dan daerah lain di sekitar sungai Brantas.
Hingga akhirnya Surabaya pun saat itu dikuasai <i>Unggul Sawelas</i>, sebelas pemimpin Mataram.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Berbeda dengan wilayah yang berada di
sisi barat sungai Brantas, wilayah di sisi sebelah timur sungai Brantas
memang cenderung lebih susah ditaklukkan. Kebanyakan masyarakat di
wilayah ini merupakan orang-orang buangan yang memiliki kekuatan baik
fisik maupun metafisik.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Dengan modal inilah kemudian karakter
Arek yang sudah tertanam dalam diri mereka dapat ’sedikit’
dipertahankan. Hingga akhirnya sampai kini masih bisa setia
dilestarikan oleh masyarakat di daerah pesisir sungai Brantas, mulai
Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Malang,
Kediri, dan Blitar.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>”Maka muncullah budaya Arek yang meliputi wilayah dari Surabaya hingga Kediri dan Blitar,” ungkap Autar.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Memang, khusus Kediri dan Blitar,
tergolong kasus yang unik. Betapa tidak, dua kota ini pada dasarnya
memiliki dua kultur yang bertolak belakang. Meski bahasa dan dialek
yang mereka gunakan menganut bahasa khas <i>Mataraman</i> yang halus
dan berstrata, namun karakter asli beberapa dari mereka, seperti
masyarakat yang berada di lereng Gunung Kelud dan pesisir sungai
Brantas, tidak dapat dipungkiri, benar-benar khas Arek. Pantang
menyerah, <i>ngeyel,</i> dan begitu teguh memegang prinsip serta pendapatnya.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>”Khas Majapahitan, yang selalu merasa lebih unggul dari kaum mana pun,” tegas Akhudiat.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Jadi, falsafah bonek, yakni <i>bondo nekat </i>sebenarnya merupakan sebuah wajah asli dari masyarakat pesisir sungai Brantas, khususnya Surabaya.</span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span>Hingga tidak bisa dipungkiri, semangat
pantang menyerah dan keteguhan memegang prinsip dan harga diri mereka
merupakan faktor utama pecahnya perang 10 November 1945 yang ditengarai
merupakan tonggak awal munculnya istilah Arek.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><span>Oleh karena itulah, perang revolusi 10
November 1945 bukanlah tonggak awal, melainkan lebih merupakan titik
kulminasi dari munculnya karakter dan budaya Arek tersebut. ”Gara-gara
kekerasan kepala masyarakat Surabaya yang tidak mau mematuhi ultimatum
Mansergh, pecahlah perang besar 10 November 1945,” pungkas Autar.</span></span></div>
</div>
<span style="font-size: small;"> </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905933444058442944.post-55347725903579470932013-01-23T23:11:00.005-08:002013-01-23T23:11:57.429-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUuJeATpgH6kP_M3y0RDm27NtC19q_mhzkn3B33gr_okRbpE0oRP4nmEeSeWUIrnfjkm2bruN9XfVuZmMFKwMO9V6otuKRGga3uwqAO4nBnCZqCbxlfqdTgoYsWIOQzsuQEd7cOYcSOeHQ/s1600/200px-Logo_Persib.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUuJeATpgH6kP_M3y0RDm27NtC19q_mhzkn3B33gr_okRbpE0oRP4nmEeSeWUIrnfjkm2bruN9XfVuZmMFKwMO9V6otuKRGga3uwqAO4nBnCZqCbxlfqdTgoYsWIOQzsuQEd7cOYcSOeHQ/s1600/200px-Logo_Persib.png" /></a></div>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span></h2>
Sebelum bernama <strong class="selflink">Persib Bandung</strong>, di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung" title="Kota Bandung">Kota Bandung</a> berdiri <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bandoeng_Inlandsche_Voetbal_Bond&action=edit&redlink=1" title="Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (halaman belum tersedia)">Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond</a> (BIVB) pada sekitar tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1923" title="1923">1923</a>. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mr._Syamsudin&action=edit&redlink=1" title="Mr. Syamsudin (halaman belum tersedia)">Mr. Syamsudin</a> yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Sartika" title="Dewi Sartika">Dewi Sartika</a>, yakni <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=R._Atot&action=edit&redlink=1" title="R. Atot (halaman belum tersedia)">R. Atot</a>.<br />
Atot pulalah yang tercatat sebagai Komisaris Daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a> yang pertama. BIVB memanfaatkan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapangan_Tegallega&action=edit&redlink=1" title="Lapangan Tegallega (halaman belum tersedia)">lapangan Tegallega</a> di depan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tribun" title="Tribun">tribun</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pacuan_kuda" title="Pacuan kuda">pacuan kuda</a>. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota" title="Kota">kota</a> seperti <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta" title="Yogyakarta">Yogyakarta</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jatinegara" title="Jatinegara">Jatinegara</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" title="Jakarta">Jakarta</a>.<br />
Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/19_April" title="19 April">19 April</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1930" title="1930">1930</a>, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (sekarang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persebaya" title="Persebaya">Persebaya</a>), MIVB (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/PPSM_Magelang" title="PPSM Magelang">PPSM Magelang</a>), MVB (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/PSM_Madiun" title="PSM Madiun">PSM Madiun</a>), VVB (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persis_Solo" title="Persis Solo">Persis Solo</a>), dan PSM (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/PSIM_Yogyakarta" title="PSIM Yogyakarta">PSIM Yogyakarta</a>) turut membidani kelahiran <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/PSSI" title="PSSI">PSSI</a>
dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB
dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian
kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil
masuk final <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kompetisi_perserikatan&action=edit&redlink=1" title="Kompetisi perserikatan (halaman belum tersedia)">kompetisi perserikatan</a> pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1933" title="1933">1933</a> meski kalah dari VIJ Jakarta.<br />
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga
diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak bola Indonesia
Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/14_Maret" title="14 Maret">14 Maret</a> 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anwar_St._Pamoentjak&action=edit&redlink=1" title="Anwar St. Pamoentjak (halaman belum tersedia)">Anwar St. Pamoentjak</a>
sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung ke dalam Persib adalah
SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA,
dan Merapi.<br />
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1934" title="1934">1934</a>,
dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali
masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1937" title="1937">1937</a>, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.<br />
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang-orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a>
yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini
kerap memandang rendah Persib. Seolah-olah Persib merupakan perkumpulan
"kelas dua". VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah
pertandingan-pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib ketika itu
sering dilakukan di pinggiran Bandung, seperti Tegallega dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ciroyom,_Andir,_Bandung" title="Ciroyom, Andir, Bandung">Ciroyom</a>.
Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang
digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang di dalam Kota Bandung dan tentu
dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=UNI&action=edit&redlink=1" title="UNI (halaman belum tersedia)">UNI</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=SIDOLIG&action=edit&redlink=1" title="SIDOLIG (halaman belum tersedia)">SIDOLIG</a>.<br />
Persib memenangkan "perang dingin" dan menjadi perkumpulan sepak bola
satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang
tadinya bernaung di bawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung
dengan Persib. Bahkan VBBO (sempat berganti menjadi PSBS sebagai suatu
strategi) kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka
pergunakan untuk bertanding yakni <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapangan_UNI&action=edit&redlink=1" title="Lapangan UNI (halaman belum tersedia)">Lapangan UNI</a>, Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Siliwangi" title="Stadion Siliwangi">Stadion Siliwangi</a>). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.<br />
Ketika Indonesia jatuh ke tangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>,
kegiatan persepak bolaan yang dinaungi organisasi dihentikan dan
organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan
juga di seluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa
vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan
baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.<br />
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk
begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi
berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang,
tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah
sedikitpun.<br />
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali
menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib
untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota,
sehingga ada Persib di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalaya" title="Tasikmalaya">Tasikmalaya</a>, Persib di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumedang" title="Sumedang">Sumedang</a>, dan Persib di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta" title="Yogyakarta">Yogyakarta</a>. Pada masa itu prajurit-prajurit <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komando_Daerah_Militer_III/Siliwangi" title="Komando Daerah Militer III/Siliwangi">Siliwangi</a> hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.<br />
Baru tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1948" title="1948">1948</a>
Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian
membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup
lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia
Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja
dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa
pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara
lain, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dokter_Musa&action=edit&redlink=1" title="Dokter Musa (halaman belum tersedia)">dokter Musa</a>, Munadi, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=H._Alexa&action=edit&redlink=1" title="H. Alexa (halaman belum tersedia)">H. Alexa</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rd._Sugeng&action=edit&redlink=1" title="Rd. Sugeng (halaman belum tersedia)">Rd. Sugeng</a> dengan Ketua Munadi.<br />
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada
satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme" title="Nasionalisme">nasionalisme</a>. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, dekade 1950-an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1953" title="1953">1953</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1957" title="1957">1957</a> itulah Persib mengakhiri masa pindah-pindah sekretariat. Wali Kota Bandung saat itu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=R._Enoch&action=edit&redlink=1" title="R. Enoch (halaman belum tersedia)">R. Enoch</a>, membangun Sekretariat Persib di <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cilentah&action=edit&redlink=1" title="Cilentah (halaman belum tersedia)">Cilentah</a>. Sebelum akhirnya atas upaya <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=R._Soendoro&action=edit&redlink=1" title="R. Soendoro (halaman belum tersedia)">R. Soendoro</a>, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jalan_Gurame&action=edit&redlink=1" title="Jalan Gurame (halaman belum tersedia)">Jalan Gurame</a>.<br />
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi
perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib
tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1961" title="1961">1961</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1986" title="1986">1986</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1990" title="1990">1990</a>, dan pada kompetisi terakhir pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1994" title="1994">1994</a>. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1950" title="1950">1950</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1959" title="1959">1959</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1966" title="1966">1966</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1983" title="1983">1983</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1985" title="1985">1985</a>.<br />
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Robby_Darwis" title="Robby Darwis">Robby Darwis</a>
pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan
keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1995" title="1995">1995</a>.
Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus
dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan
menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil
menjadi juara setelah mengalahkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Petrokimia_Putra" title="Petrokimia Putra">Petrokimia Putra</a> melalui gol yang diciptakan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sutiono_Lamso" title="Sutiono Lamso">Sutiono Lamso</a> pada menit ke-76.<br />
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya
terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2003" title="2003">2003</a>. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Divisi_Utama" title="Divisi Utama">Divisi Utama</a>.<br />
Sebagai tim yang dikenal baik, Persib juga dikenal sebagai klub yang
sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun
senior. Sederet nama seperti <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Risnandar_Soendoro&action=edit&redlink=1" title="Risnandar Soendoro (halaman belum tersedia)">Risnandar Soendoro</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nandar_Iskandar" title="Nandar Iskandar">Nandar Iskandar</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adeng_Hudaya" title="Adeng Hudaya">Adeng Hudaya</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Heri_Kiswanto&action=edit&redlink=1" title="Heri Kiswanto (halaman belum tersedia)">Heri Kiswanto</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ajat_Sudrajat" title="Ajat Sudrajat">Ajat Sudrajat</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yusuf_Bachtiar" title="Yusuf Bachtiar">Yusuf Bachtiar</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dadang_Kurnia&action=edit&redlink=1" title="Dadang Kurnia (halaman belum tersedia)">Dadang Kurnia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Robby_Darwis" title="Robby Darwis">Robby Darwis</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budiman" title="Budiman">Budiman</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nur%27alim&action=edit&redlink=1" title="Nur'alim (halaman belum tersedia)">Nur'alim</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yaris_Riyadi" title="Yaris Riyadi">Yaris Riyadi</a> hingga generasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Erik_Setiawan" title="Erik Setiawan">Erik Setiawan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eka_Ramdani" title="Eka Ramdani">Eka Ramdani</a>
merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.Sampai saat ini
Persib Bandung adalah tim Indonesia yang bisa di bilang paling
dibanggakan oleh Indonesia karena prestasi dan kemampuannya.<br />
<br />
Akhirnya setelah penantian selama kurang lebih 17 tahun, Persib Bandung
akhirnya meraih satu trofi yaitu CELEBES CUP 2012 dengan mengalahkan
Sriwijaya FC di final pada tanggal 04 November 2012 di Stadion Siliwangi
dengan skor 1 - 0, Gelar ini tentu saja memberikan efek yang sangat
baik untuk skuad persib bandung yang sebentar lagi akan dihadapkan pada
kompetisi sesungguhnya yaitu Indonesian Super League (ISL), Kemenangan
melawan Sriwijaya juga mengukuhkan Persib sebagai Juara CELEBES CUP 2012
setelah pada tahun 2011 Juara CELEBES CUP adalah Makassar United.
Semoga pencapaian ini tidak menjadikan skuad Persib menjadi puas diri,
ini merupakan sebuah awal dari perjalanan yang panjang musim 2012 nanti,
semoga hasil yang begitu baik ini menjadi obat bagi para jutaan bobotoh
yang telah menantikan sekian lama sebuah gelar. Kita doakan PERSIB
BANDUNG MENJADI KAMPIUN ISL 2012. Amin :)<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Stadion_dan_Mess">Stadion dan Mess</span></h2>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 202px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Stadion_Jalak_Harupat.jpg&filetimestamp=20111208215854"><img alt="" class="thumbimage" height="160" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/5e/Stadion_Jalak_Harupat.jpg/200px-Stadion_Jalak_Harupat.jpg" width="200" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Stadion_Jalak_Harupat.jpg&filetimestamp=20111208215854" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf7/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Stadion si Jalak Harupat (bird eye)</div>
</div>
</div>
Hingga saat ini, Persib masih menggunakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Si_Jalak_Harupat" title="Stadion Si Jalak Harupat">Stadion Si Jalak Harupat</a> untuk memainkan laga kandangnya. Setelah sebelumnya memakai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Siliwangi" title="Stadion Siliwangi">Stadion Siliwangi</a>.<br />
Pada <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Super_Indonesia_2008" title="Liga Super Indonesia 2008">Indonesian Super League 2008/2009</a>,
Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi
kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah
situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilu_2009" title="Pemilu 2009">Pemilu 2009</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepolisian" title="Kepolisian">Kepolisian</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung" title="Kota Bandung">Kota Bandung</a>
tidak lagi mengeluarkan surat izin menyelenggarakan pertandingan di
Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Si_Jalak_Harupat" title="Stadion Si Jalak Harupat">Stadion Si Jalak Harupat</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soreang" title="Soreang">Soreang</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bandung" title="Kabupaten Bandung">Kabupaten Bandung</a>, sebagai "home-base" hingga akhir musim kompetisi.<br />
Berdasarkan permasalahan itulah Pemerintah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung" title="Kota Bandung">Kota Bandung</a>
berencana membangun Sarana Olahraga baru, termasuk stadion, di kawasan
Gedebage. Stadion itu sendiri, yang peletakan batu pertamanya dilakukan
pada awal 2008, ini diproyeksikan untuk menjadi <i>home-base</i> Persib serta untuk menyelenggarakan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/SEA_Games" title="SEA Games">SEA Games</a>
tahun 2011 nanti. Stadion ini juga direncanakan untuk digunakan pada
Porprov Jawa Barat 2010. Saat ini, kontrak pembangunan stadion yang
rencananya akan diberi nama <b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Gedebage" title="Stadion Gedebage">Stadion Utama Sepakbola Gedebage</a></b>
ini telah diperoleh PT Adhi Karya Tbk dengan nilai Rp495,945 miliar.
Diperkirakan, pembangunan stadion ini akan memakan waktu 883 hari.<br />
Untuk lapangan latihan, Persib menggunakan Stadion Persib di Jl.
Ahmad Yani. Stadion yang dulunya dikenal dengan nama Stadion Sidolig ini
direnovasi sejak tahun lalu. Kini di stadion tersebut terdapat lapangan
latihan dengan rumput baru dan trek berlari serta di sampingnya
terdapat mess untuk tempat tinggal para pemain dan staff Persib serta
untuk kantor. Pada pertengahan bulan Juli diadakan rencana renovasi
tahap kedua, yaitu merenovasi bagian depan stadion yang sekarang ini
hanya merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ruko" title="Ruko">ruko-ruko</a>
tempat menjual kaos Persib dll. Rencana ini menimbulkan kerisauan bagi
para pedagang di sekitar Stadion Persib karena mereka tidak akan
mendapat penghasilan jika diwajibkan mengosongkan lahan bisnis mereka.<br />
Sejak diresmikan, pernah bocor dan ambruk akibat pipa air yang bocor.
Belum lagi masalah rumput lapangan yang mengering karena terlamess
persib sudah beberapa kali mendapatkan masalah. Atap ruang VIP di mess
itu sering dipakai. Akhir-akhir ini atap mess juga bocor akibat musim
hujan, sehingga menyebabkan licinnya lantai dan terganggunya aktivitas.
Letak Stadion Persib yang berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan pusat
keramaian juga membuat istirahat para pemain terganggu dan mudahnya para
<i>bobotoh</i> untuk masuk ke dalam stadion.<br />
sejarah supporter <b style="color: blue;">PERSIB </b><br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<a href="http://suportermilitan.blogspot.com/2012/05/sejarah-berdirinya-viking.html">SEJARAH BERDIRINYA VIKING</a>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUmnPDWbiyz2jEZXtRPVxdIF87IDBBCrEyeGQDuTOSabpNyXmkYZ1-4dZeS6VSYVvPp8REgE2bcHuadDSzqvEeRizLe1MptNhfSRv7ASAHZ0ndPeLnYuN7wU8ysX-QsADG4AgWFhJX-t8/s1600/viking_logo_copy.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="143" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUmnPDWbiyz2jEZXtRPVxdIF87IDBBCrEyeGQDuTOSabpNyXmkYZ1-4dZeS6VSYVvPp8REgE2bcHuadDSzqvEeRizLe1MptNhfSRv7ASAHZ0ndPeLnYuN7wU8ysX-QsADG4AgWFhJX-t8/s200/viking_logo_copy.jpg" width="200" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Melihat
rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club, maka para Vikers
(anggotanya) akan selalu bercermin pada perjalanan Persib Bandung dalam
mengarungi Samudra kompetisi sepakbola Indonesia, baik pada saat
Kompetisi Perserikatan maupun pada saat Liga Indonesia. Berawal dari
perjalanan prestasi “Sang Maung Bandung” yang begitu membanggakan dan
menggetarkan dunia persepakbolaan Indonesia, khususnya pada dekade 1985
hingga dekade 1995, dimana Persib mampu memberikan suatu kebanggaan
kepada para pencintanya, dengan tampil lima kali berturut-turut pada
partai final Piala Presiden (Perserikatan kala itu), dan tiga kali
diantaranya Persib berhasil tampil sebagai “Kampioen”, yang kemudian
berlanjut dengan merebut gelar “Juara” untuk pertama kalinya pada
kompetisi format baru, yaitu Liga Indonesia. “Totalitas” yang telah
diberikan oleh Persib kepada para pencintanya, kemudian dijawab kembali
dengan “Totalitas” oleh sekelompok Pendukung Fanatik Persib yang kala
itu sering menempati Tribun Selatan Stadion Siliwangi. Tercetuslah ide
untuk membentuk sebuah kelompok Bobotoh demi melestarikan dan menjaga
kebesaran nama Persib, disamping untuk menyatukan aspirasi serta
kesamaan rasa cinta kepada “Sang Idola” Persib Bandung.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Melalui
beberapa kali pertemuan yang cukup alot dan memakan waktu, akhirnya
terbentuklah sebuah kesepakatan bersama. Tepatnya pada Tanggal 17 Juli
1993, disebuah rumah dibahu jalan Kancra no. 34, diikrarkanlah sebuah
kelompok Bobotoh dengan nama ….. VIKING PERSIB CLUB. Adapun pelopor
dari pendiriannya antara lain ; Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa”
Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat dengan dihadiri oleh beberapa
Pioner Viking Persib Club lainnya, yang hingga kini masih tetap aktif
dalam kepengurusan Viking Persib Club.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Nama
VIKING diambil dari nama sebuah suku bangsa yang mendiami kawasan
skandinavia di Eropa Utara. Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat
yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang
menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang
mendasari “Pengadopsian” nama VIKING kedalam nama kelompok yang telah
dibentuk.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Secara
demonstratif, Viking Persib Club pertama kali mulai menunjukan
eksistensinya pada Liga Indonesia I -- tahun 1993, yang digemborkan
sebagai kompetisi semi professional pertama di Tanah Air kita. Slogan
“PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada salah satu atribut
yang dipakai anggotanya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Perjalanan
waktu, kebersamaan, hubungan pertemanan, serta kesamaan rasa cinta
yang telah terbina, pada akhirnya telah menjadikan Viking Persib Club
sanggup bertahan hingga saat ini, bahkan semakin berkembang dan
menyebar ke berbagai wilayah nusantara.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia;"><span class="Apple-style-span">Idealisme Viking Persib Club</span></span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Viking
Persib Club adalah sebuah kelompok bukanlah organisasi atau fans club
dengan segala aturan-aturan formal yang mengikatnya. Setiap anggota
atau Vikers adalah bagian dari sebuah “Keluarga”, …. Dan layaknya
sebuah Keluarga, keberagaman sifat dan tingkah laku yang berada
didalamnya adalah merupakan sesuatu hal yang lumrah, dan Viking akan
selalu berusaha untuk mengakomodir keberagaman tersebut.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Kelompok
Suporter dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, karena didalamnya
terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi secara bersama-sama
serta memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan oleh kehendak dan
prilaku yang disepakati. Seperti kebanyakan kelompok-kelompok Bobotoh
lainnya yang turut terlahir sama seperti halnya Viking Persib Club,
yaitu secara Grass Root (dari arus bawah), maka Viking Persib Club
memiliki cara atau cirri khas dalam menyikapi setiap permasalahan
anggotanya. Hubungan pertemanan dan kekeluargaan yang tulus, erat tanpa
pamrih serta rasa persaudaraan yang tinggi menjadi modal yang kuat
bagi VIKING untuk terus eksis selama beberapa dekade.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXkWFvlhTEKW9VItlARzLWj-67Ye7KjS4PgxEYSPD_COqZ3GmotOi5a8PXsYr4iy-ghgvl6E9Z5HWNX4tIpm702eNbnTq8EcG5_ewcabd9-BcTt_fkfJFpqaEcFwvVE6ppMK5EkE5JaXQ/s1600-h/viking.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441685896463384626" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXkWFvlhTEKW9VItlARzLWj-67Ye7KjS4PgxEYSPD_COqZ3GmotOi5a8PXsYr4iy-ghgvl6E9Z5HWNX4tIpm702eNbnTq8EcG5_ewcabd9-BcTt_fkfJFpqaEcFwvVE6ppMK5EkE5JaXQ/s320/viking.jpg" style="float: right; height: 320px; margin: 0px 0px 10px 10px; text-align: justify; width: 239px;" /></a></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Keanggotaan
Viking Persib Club yang semakin besar, jelas menuntut sebuah tanggung
jawab serta pengaturan yang sedemikian rupa secara professional, agar
dapat lebih terukur dari segi pendataan, keuangan, rutinitas maupun
manajerial, yang tentu saja membawa dampak tanggung jawab yang sangat
besar bagi kepengurusan Viking Persib Club. Namun tentu saja semua
formalitas tersebut tidak akan menghilangkan warna, ciri khas serta
karakter Viking Persib Club. “Viking tetaplah Viking! Dia harus
bercirikan kedekatan yang tulus antar anggotanya dan berkarakter sebagai
sebuah keluarga ataupun geng”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Viking
Persib Club murni lahir secara independen berdasarkan inisiatif dari
para Bobotoh dari golongan grass root. Dalam pandangan Viking,
supporter tidak hanya berperan sebagai “tukang sorak” saat menyaksikan
dan mendukung kesebelasan kesayangannya, tetapi peran supporter harus
lebih dari itu! Dia harus menjadi pembangkit semangat saat tim
kesayangannya jatuh bangun menunaikan tugasnya dilapangan. Supporter
juga harus menjadi kekuatan tambahan bagi para pemain dilapangan, ……
intinya, supporter harus menjadi pemain ke-12! Dan VIKING ingin
menjadi pemain ke-12 bagi PERSIB.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Pada
saat ini, …… ketika sepakbola sudah menjadi industri, Peranan Bobotoh
buat PERSIB pun menjadi berkembang tidak hanya sebagai objek
pelengkap saja. Bobotoh seharusnya menjadi bagian dari prestasi dan
keberhasilan yang dicapai oleh PERSIB. Berangkat dari sana, ….. Viking
Persib Club pun mulai mengembangkan sayapnya dalam berbagai bentuk
aktualisasi diri, mulai dari peningkatan pengkoordiniran massa dengan
dibentuknya “distrik” di berbagai wilayah pada kantung-kantung
Bobotoh, Penjualan Merchandise, pembuatan album kompilasi Persib,
hingga tour organizer yang menyelenggarakan pemberangkatan rombongan
Bobotoh ketika mendukung PERSIB apabila bermain tandang.<br />
</span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><br />
<b>Kepemimpinan & Kepengurusan Viking Persib Club</b><br />
<br />
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, ….. Viking Persib Club diketuai
oleh Heru Joko, dengan Panglima --- Ayi Beutik. Pertanyaan yang
muncul, ……. Mengapa harus ada figur panglima? Jawabannya singkat saja,
karena Bobotoh terikat secara emosional, dan mereka mengikatkan diri
kepada PERSIB dan juga kepada sesama pendukung Persib. Kata Panglima
disini adalah sosok “Ibu” dalam keluarga, pengasuh bagi anak-anaknya,
sosok yang memimpin serta melindungi para anggota apabila terjadi
sesuatu dilapangan. Sedangkan jabatan Ketua Umum yang disandang Heru
Joko, adalah sebagai figure kharismatik yang memiliki fungsi politis
keluar organisasi atau kelompok lain. Lain halnya dengan Yoedi Baduy
yang menjabat sebagai Sekretaris Umum, ia mengelola dan mengkoordinir
segala bentuk kegiatan secara administratif. Bisa dikatakan ketiganya
adalah pemimpin atau leader Viking Persib Club, yang tentu saja
ditopang oleh pentolan-pentolan Viking Persib Club yang lainnya,
seperti ; Yana Ewok, Asep “Ucok”, Yana Bool (Mr. Y), Dadan Gareng,
Boseng, Odoy, Pesa dan Hendra Bule.<br />
</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905933444058442944.post-86799453275281388492013-01-23T23:10:00.000-08:002013-01-23T23:12:20.143-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span id="goog_1641323943"></span><span id="goog_1641323944"></span><br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905933444058442944.post-70588372918154852942013-01-23T23:06:00.001-08:002013-01-23T23:06:39.529-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCaCntvRpvGgte6ugLAgGL2QMjCxTpzfOpfyN6jbq8nkgxPx5JnFi-seEK4zHhrriiDxE3A6VAg60x5Bb5cslva6QKKrWYCtpVXWSaM68hoEMlG39VCMhJKlMNGRzgsSUffxyEvRgpRbak/s1600/100px-Logo_PPSM_Sakti_Magelang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCaCntvRpvGgte6ugLAgGL2QMjCxTpzfOpfyN6jbq8nkgxPx5JnFi-seEK4zHhrriiDxE3A6VAg60x5Bb5cslva6QKKrWYCtpVXWSaM68hoEMlG39VCMhJKlMNGRzgsSUffxyEvRgpRbak/s1600/100px-Logo_PPSM_Sakti_Magelang.jpg" /></a></div>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span></h2>
Awal berdiri perserikatan ini adalah dengan nama perhimpunan sepak
bola Magelang/Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM). didirikan oleh
Wihardjo bersama 4 klub yakni Persatuan Sepak bola Mosvia, Starmvogels,
HKS, dan Among Rogo pada tahun 1925. Sedangkan untuk kepastian
tanggalnya masih simpang siur. Setelah PSSI terbentuk dan IVBM Menjadi
anggotanya nama IVBM pun di ubah menjadi PPSM.<br />
Prestasi terbaik di era sebelum kemerdekaan adalah menjadi juara ke-3 pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1935" title="1935">1935</a>.
Tahun 1975 (musim 1973/1975)sempat pula berlaga di kerjurnas pssi (nama
kejuaraan perserikatan level tertinggi pada saat itu) hanya masuk di 18
besar.<br />
Sejak tahun 2005 berlaga di divisi 3 liga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> setelah sebelumnya hanya bermain di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Divisi_Dua_Liga_Indonesia" title="Divisi Dua Liga Indonesia">Divisi II A zona Jawa Tengah</a>.
tahun 2006 lolos ke divisi 2. sebenarnya bukan lolos tapi bergabung
dengan klub asal sleman, Panca Sakti sehingga namanya pun berubah
menjadi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/PPSM_Sakti_Magelang" title="PPSM Sakti Magelang">PPSM Sakti Magelang</a>.<br />
Sebenarnya nama <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/PPSM_Sakti_Magelang" title="PPSM Sakti Magelang">PPSM Sakti Magelang</a> hanya di pakai pada musim 2007 saja saat masih berlaga di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Divisi_Dua_Liga_Indonesia" title="Divisi Dua Liga Indonesia">Divisi Dua Liga Indonesia</a> dikarenakan merger dengan manajemen Panca sakti Hanya Satu Tahun. Tetapi karena alasan Historis saat era <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Galatama" title="Galatama">Galatama</a> salah satu pendiri galatama yaitu Klub <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tidar_sakti&action=edit&redlink=1" title="Tidar sakti (halaman belum tersedia)">Tidar sakti</a> yang mengikuti kompetisi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Galatama" title="Galatama">Galatama</a> dari tahun 1979-1982, berasal dari magelang maka nama tambahan sakti tetap di pertahankan.<br />
Tahun 2011 PSSI Melarang penggunaan APBD untuk Klub Sepak Bola
Peofesional. Maka PPSM Sakti melakukan merger dengan PS. Kartika
Nusantara. Sehingga Namanya pun menjadi PPSM Kartika Nusantara. PS
Kartika Nusantara sendiri merupakan klub sepakbola milik Mabes TNI-AD
yang awalnya bermarkas di Bandung. Kartika Nusantara dibentuk memang
untuk mewadahi para pemain muda berbakat dari Sabang sampai Merauke yang
kemudian direkrut menjadi TNI karena kepintarannya bermain bola.
Sebagai penghargaan, para pemain itu disemati pangkat sersan dua.<br />
Semenjak tak lagi mendapat suntikan dana dari APBD, PPSM dikelola
oleh PT Magelang Soccer Academy (MSA). Dalam Komposisi offisial klub
Jabatan CEO dipegang oleh kiai kondang Muhammad Yusuf Chudlori atau yang
akrab disapa Gus Yusuf. Sedangkan manajer timnya Danpuspom TNI Mayjen
Iran Saifuddin.<br />
PPSM juga mempunyai kelompok supporter yang dinamakan dengan <span style="color: orange;">SIMOLODRO</span> dan ULTRAS1919(SMT) <br />
<span style="font-size: small;"><span class="fullpost">Kita
semua tahu bahwa kelompok supporter PPSM Sakti magelang adalah Simo
Lodro, tapi ternyata banyak yang tidak tahu siapa sebenarnya sosok Simo
Lodro itu. Mungkin hanya pendukung PPSM Sakti yang sudah berusia agak
lanjut yang mengetahui siapa sebenarnya sosok Simo Lodro itu.<br />
<br />
Simo Lodro sebenarnya adalah sosok fiktif di dalam cerita novel dan
Sandiwara Radio yang berjudul "Naga Sasra dan sabuk Inten" karangan S.H
Mintardja. Naga Sasra dan Sabuk Inten adalah cerita sandiwara radio
yang sangat terkenal di jamanya.</span></span>
<br />
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span class="fullpost">Sebenarnya sosok Simo
Lodro di dalam cerita Naga Sasra dan Sabuk Inten" bernama Sima Lodra,
tapi karna banyak masyarakat yang lebih enak mengucapkan Simo Lodro
daripada Sima Lodra, maka masyarakat lebih sering mengucapkan sosok
Sima Lodra dengan nama Simo Lodro (maklum, lidah jawa sering enak
mengucapkan kata berakhiran a dengan bunyi o, lebih tepatnya antara O
dan A).</span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuycghUOTo35XT5dh51mCetcaDAW49XReDj99Qk4CyrSHkitxCES62xQQQ-roOO447dlbHeI1SrtCjxbfP44rDK4JUYu0RpjqV_2FEDuyCV3_llQtR5vErDcTbd59-ZomAt8CQNaZQ-rg/s1600/555505_10150646720913577_384624748576_9206471_388718229_n.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="172" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuycghUOTo35XT5dh51mCetcaDAW49XReDj99Qk4CyrSHkitxCES62xQQQ-roOO447dlbHeI1SrtCjxbfP44rDK4JUYu0RpjqV_2FEDuyCV3_llQtR5vErDcTbd59-ZomAt8CQNaZQ-rg/s320/555505_10150646720913577_384624748576_9206471_388718229_n.jpg" width="320" /></a></span><span class="fullpost">Sima
Lodra adalah seorang pemimpin kelompok perampok atau penyamun yang
terkenal di alas jawa. Ia mempunyai jurus maut yang bernama jurus Cakar
Harimau, di dalam cerita, Sima lodra adalah sosok sakti mandraguna dan
sulit ditandingi, disegani oleh lawan maupun kawan. Di dalam cerita,
Sima Lodra muncul sebagai seorang penyamun yang menghadang mahesa jenar
di Kerajaan Ratu Boko (Prambanan).<br />
Lalu apa hubunganya Sima Lodra dengan Magelang? Hubunganya adalah karna
Sarang dari Kelompok penyamun yang dipimpin oleh Sima Lodra adalah di
Bukit Tidar yang Notabene adalah trade mark kota magelang. Oleh karna
itu maka kemudian nama kelompok Supporter magelang dinamakan Simo
Lodro.</span></span><span class="fullpost" style="font-size: x-small;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span class="fullpost" style="font-size: x-small;"><br /></span>
<span class="fullpost" style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5905933444058442944.post-16301021592285899212013-01-21T04:34:00.003-08:002013-01-21T04:34:39.266-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">didalam persepakbolaan kita seharusnya mencari kawan bukan mencari lawan</span></span>.</h2>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13005637853748077022noreply@blogger.com0